Maqam ini disebut juga dengan haqiqat mujaradat atau dengan kata DERAJAT HAQIQAT. Orang awan dan orang alim belum mendapat atau mencapai DERAJAT HAQIQAT ini. Mereka hanya sampai kepada tingkat ilmu belaka. Belum lagi sampai kepada DERAJAT HAQIQAT ILMU DAN MA'RIFAT. Orang yang berada pada tingkat haqiqat semata ini, tiada lagi berpegang kepada kulit lahir dan nash dan dalil mereka telah menyeberang dari al Qur’an dan al-hadits.
Mereka langsung menuju tuhan tanpa perantara.
Rasulullah S.A.W sendiri, sebelum turunnya al Qur’an beliau beliau sudah ma’rifat kepada Tuhan Allah. Beliau cukup memakai dalil-dalil alam sekelilingnya. Itulah yang disebut KITABUL UJUD. Orang yang berada pada maqam ini berkata dengan sembarang kata, karena mereka tidak peduli atas kaedah syariat. Makanya ulama-ulama syariat atau ulama fiqih menghukumkan zindik kepada mereka. Sebenarnya kata-kata zindik itu hanya kata-kata menakuti saja.
Orang-orang siddik yang kuat memegang syariat berkata-kata zindik itu hanya untuk supaya jangan ditiru oleh orang yang dangkal ilmu pengetahuanya. Jadi saya yakin, bahwa haqiqat semata ini dapat dibenarkan, asal orang itu benar-benar mendalam, dan dalam ilmu ma’rifah dan telah sampai kepuncaknya.
RASULULLAH S.A.W sendiri pernah bersabda, dan tiba-tiba disuruh Tuhan menutup lidahnya, agar supaya terpelihara syariat MUHAMMAD. Para sahabat mengumpulkan dan mencatat semua hadits Nabi SAW tetapi nabi melarang mencatat hadits-hadits nabi yang sangat rahasia, kalau dicatat semua maka bisa membawa fitnah besar, para sahabat sering membicarakan soal yang mendalam. Sampai-sampai keluar dari al-Qur’an dan al hadits Nabi SAW sering melarang. Sebab sabda beliau: tidak semua umatku yang mencapai maqam ini. Dan nanti bisa membawa fitnah besar, dan sabda nabi s.a.w. yang sangat rahasia itu hanya dibisikkan orang ditelinga yang beroleh ilham.
Dan RASULULLAH s.a.w sendiri pernah bersabda, yang artinya begini: AKU ALLAH TIDAK ADA TUHAN, MELAINKAN AKU.
Demikianlah hadits shahih yang pernah saya temui dalam sebuah kitab tasawuf yang sangat mendalam sekali isinya. Maka apabila saya sak dan ragu dengan hadits ini, maka kafirlah saya pada saat ini juga. Dan bakarlah saya dengan neraka jahanam itu. turunkanlah bala bencana yang hebat didalam dunia ini juga. Dan janganlah engkau terima tobat saya sampaii hari kiamat.
Engkau maha mendengar lagi maha mengetahui. Orang yang telah mencapai tingkat ini, mereka telah berada pada alam yang tertinggi, yang disebut dalam firman Tuhan yang berbunyi AL MALA IL ‘ALA. Orang ini hakikat semata, tiada lagi berpegang kepada syariat yang dzahir ini. Sebab dalam pandangannya syariat yang berlaku ini adalah syariatullah jua. Gerak dan gerik hanya pada Allah.
Orang yang sampai pada Allah mereka seia sekata, seujud, senyawa, serasa dan serahasia. Kehendaknya tidak berlawanan dengan kehendak Allah. Mereka telah satu dengan Tuhan.
Sifat Tuhan menjadilah sifatnya.
Ia telah fana dalam Tuhan dan baqa dalam Tuhan. Siapakah lagi yang memerintahkan dan siapakah yang diperintah. Tentunya tidak ada apa-apa lagi. PAHAMKANLAH.
Orang yang pada maqam tertinggi ini, telah mendapat kebebasan dari Tuhan, karena mereka satu kedudukan dengan Tuhan dalam segala hal. Orang ini kerap kali berkata dengan sembarang kata.
Karena mereka berdiri sendiri dan berbuat sendiri menurut sesukanya, sering mereka berkata; Aku yang punya alam, aku yang punya kuasa, dan aku yang menentukan hukum. Yang Tuhan itu adalah Aku. Maha suci aku dan sembahlah aku. Tidak ada Tuhan, melainkan Aku MUHAMMAD itu utusanku, MALAIKAT itu abdiku.
Dan semua makhluk mendapat menghadap kepadaku, dan lagi katanya; Akulah Tuhan sekalian makhluk.
Semua orang yang menghadap itu adalah menyembah kepadaku. Alangkah besarnya kuasa. Akulah Tuhan yang hidup, yang tiada mati semua dengan sendirinya, tiada Ruh dan tiada jasad. Kadang-kadang mereka berpisah.
Berkata pula; Akulah Tuhan yang maha besar, yang meliputi alam.
Aku ada dimana-mana. DI ARSY, DI LANGIT DAN DI BUMI.
Apabila aku berkata; maka tuhanku menjawab, hambamu mendengar suaramu. Alangkah mesranya hidupku bersama kekasihku. Dia adalah aku dan aku adalah dia. AKU DAN AKU ADALAH DIA.
Aku satu dengan Allah, Aku satu dengan Muhammad, Aku satu dengan Adam, Aku satu dengan seluruh alam, Akulah Tuhan yang maha Esa (rahasianya).
Aku berbuat menurut sekehendakku. Kalau hendak melihat Tuhan; lihatlah aku. Semua wali-wali itu adalah waliku. Aku berkata sembarangan kata, Tak ada satupun kata, Tak ada satupun yang menengahnya, kecuali aku sendiri.
Alangkah mulianya aku, Akulah lapang dan akulah yang sempit. Semua perbuatanku di alam ini adalah baik. Hanyalah makhluk sendiri salah sangka.
Siapa menyangka buruk, buruklah jadinya.
Siapa menyangka baik, maka baiklah ia.
Inilah contoh orang yang sejajar dengan maqam Rasulullah s.a.w.
Janganlah pandang dzahir semata, niscaya jauh dari Tuhan.
Apakah arti hakikat yang sesungguhnya?
Arti hakikat itu ialah Tuhan semata, tiada campur dengan makhluk.
Sedang makhluk itupun juga asma Tuhan. Allah itupun asma Tuhan, semua asma Tuhan, tetap ia hakikatnya satu jua.
Jadi bagi orang yang telah bertemu dengan intisari ilmu dan ma’rifat adalah; ia tidak perlu lagi menyebut asmanya, atau pengkatnya, cukuplah ia menyatakan dirinya dengan kata-kata Aku (Hu). Inipun kalau keluar. Tetapi bagi bathinnya; cukuplah diamnya orang yang telah bulat atau satu dengan Tuhan, telah hapus kata-kata syariat atau tarikat. Hanya tinggal bathin hakikat dan lahir ma’rifat. Yang teratasnya lagi tidak ada/hapus kata-kata ma’rifat; tinggallah hakikat (tuhan semata). Jadi tinggallah satu pandang syuhud saja. SYUHUDUL WAHDAH FILWAHDAH. Tuhan memandang kepada dirinya sendiri. Jadi disini tidak ada syariat, tarekat dan ma’rifat lagi. Semuanya tidak ada yang berdiri diatas hakikat.
Hakikat adalah ZAT DARI TUHAN ALLAH AZZA WA JALLA, jelasnya tidak ada sifat yang berdiri diatas zat. Jadi dzahir Tuhan, bathinnya Tuhan. Yang nyata Tuhan dan yang bathinpun Tuhan jua.
Jadi yang berlaku pada sekalian alam ini adalah ZAT SEMATA atau yang disebut hakikat semata. Dengan kata lain (Rahasia) ialah: HU (AKU) semata.
Kata-kata AKU disini adalah murni dan tak diragukan lagi kebenarannya. MAN ANA (SIAPA AKU); Aku disini ialah, Tuhan sekalian makhluk. Simpun seluruh alam dunia dan alam akhirat. Kalau hendak menerangkan kalimah AKU (ANA). Kering air laut untuk tintanya dan tak cukup daun kayu-kayu untuk kertasnya. Untuk menulis kalimah AKU atau ANA tak akan habis-habisnya.
Untuk memecahkan satu kalimah saja, tak cukup umur kita. Inilah tanda kebesaran Tuhan seru sekalian Alam.
Sedang inipun hanya satu tetes dari pialanya.
Ilmu rahasia yang dianugerahikan Tuhan kepada hambanya hanyalah sebagai setetes embun diwaktu pagi. Sedang setetes ini sajapun banyak orang yang heran dan tercengang mendengarnya.
Apalagi umpamanya dua tetes, mungin ada yang mati terkejut karenanya. Atau langsung mendustakannya.
Sekurang-kurangnya orang mengatakan gila atau kafir.
Tetapi saya tidak heran atas tingkah laku hamba Allah didalam alam dunia ini. Karena semuanya itu terjadi atau kudrat dan kehendak Allah semata-mata.
Dunia ini adalah panggung sandiwara Allah Ta’ala, dimana Tuhan sendiri sebagai dalangnya. Maka kalau sudah tahu rahasianya, tentunya tentram dan bahagia hidupnya. Dan tak pernah mengeluh lagi. Orang yang sudah benar-benar bulat tekadnya, tidak ada takut lagi. Kadang-kadang orang yang telah merasa nikmatnya kurnia tuhan itu, ada yang ingin mati saja, yaitu mati di pangkuan kekasih. Orang yang demikian ini pandangannya Allah semata dan baik semata dan tersenyum semata. Tak ada lagi kebencian, buruk sangka, fitnah dan lain-lain sebagainya orang yang seperti ini berkata selalu benar dan tak mau dusta lagi. Mereka tidak mengeluh dalam kemiskinan dan cacian orang. Orang ini telah melekat alam hati sanubarinya sampai kepuncak ARSY perasaan ridhanya dan suci bersih RUH dan SIRNYA. Hanya dalam pandangannya; AKU semata-mata.
Ia tidak lagi mengata: AMALLAH atau ANAL HAQ, atau AKU ZAT, AKU SIFAT. Atau aku hamba, atau aku makhluk atau Aku manusia. Tetapi cukuplah dengan isyarat: AKU (ANA).
Kalau tidak perlu diam saja. Mereka tidak dapat lagi membedakan, yang mana dirinya dan yang mana Tuhannya dan mana makhluknya.
Ia tidak tahu lagi siapa dirinya dan siapa Tuhannya.
Ia tidak tahu lagi membedakan yang mana dirinya dan yang mana Tuhannya dan mana makhluk.
Ia tidak tahu lagi siapa dirinya dan siapa Tuhannya
Ia tidak tahu lagi dosa dan pahala. Hanya ia berkata dengan sembarang kata. AL-HAQ ada padanya dan dengan dialah hakikat. Dialah yang bathin dalam hakikat dan dialah yang lahir dalam ma’rifat zahirnya Tuhan dan bathinnya Tuhan. Dia berdiri diatas hukum, bukan di bawah hukum. Biarpun dia dicela dan dicaci, dimanja dan dipuja baginya adalah sama saja.
Inilah manusia Allah yang suci murni dan tiada noda, walaupun satu titik hitam kata-kata kafir atau gila dianggapnya sebagai suara merdu bagaikan seorang sufi meniup seruling buluh perindu dari surga.
Suara cacian dan hinaan sebagai nyanyian pelepas rindu dikala kesepian, tak mampu manusia memutarbalikkan hatinya atau yang disebut kalbun salim.
Dia tetap tenang; tentram dan bahagia.
Allah tetap hadir dalam setiap saat / detik dalam perasaan.
Orang yang seperti ini dapat dihitung dengan jari tangan, dia adalah termasuk golongan yang sedikit diantara 72 atau 73 golongan. Kami berani menyatakan, bahwa kami termasuk golongan yang sedikit. Yaitu golongan FIYAH QALILLAH.
Dalam istilah sufi disebut keluarga Tuhan.
Artinya: satu hadirat dengan Tuhan, bahkan satu kedudukan dan satu kekayaan dengan Tuhan. Satu kekuasaan dan satu kebesaran dan satu kemuliaan. Kamilah Tuhan sekalian alam.
NUR ILAHI memenuhi jiwanya, NUR MUHAMMAD meliputi ujudnya.
Akhlak Allah dalam gerakan dan geriknya. Kalamullah setiap kata dan ucapannya. RAHMAN DAN RAHIM dalam setiap pandangannya. Suara ALAIH dalam setiap pendengarannya.
Kalimah Allah dalam dalam setiap langkah dan tujuannya. SIRULLAH dalam setiap niat dan perasaannya. NIKMAT dan RAHMAD ALLAH dalam setiap turun naik nafasnya.
ZIKRULLAH dalam setiap denyut jantungnya.
HUDAWAATUZZIKRI dalam setiap diamnya. RAHASIA ALLAH dalam setiap akuannya.
Dia ESA dalam ARSYnya dan tunggal dalam melayutnya.
Dia berhaq berkata; dengan namaku yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji itu hanya untukku. Karena ia datang dariku dan kembali kepadaku.
Tahukah kamu wahai makhlukku!
Bukan engkau yang berbuat itu; tetapi aku juga memuji diriku. Aku memuji diriku atau aku diam saja; apakah aku tidak kuasa? aku bebas menurut sekehendakku.
Aku jua yang menyuruh dan Aku jua yang mendengar.
Apabila Aku yang menyuruh, maka satu makhluk pun tak ada yang sanggup meninggalkannya. Dan apabila aku yang mencegahmu, maka satu makhlukpun tak ada yyang sanggup mengerjakannya. Inilah tanda kebesaranku dan tanda kekuasaanku dalam setiap makhluk.
Apakah kamu masih belum mengerti?
Apakah aku yang ada, maka tak usah kamu takut dengan neraka, dan tak perlu kamu mencari surga. Akulah yang berhak menentukannya. Karena aku jua yang berbuat dan yang melarangnya.
Apabila aku menyampaikannya bukan aku yang mewajibkannya apa-apa untukku. Hanya semata-mata aku menyuruhmu supaya masuk kedalam surgaku. Apakah kamu belum mengerti? Bukanlah aku merindukan surga tetapi surga itu rindu padaku
Dan aku takut neraka; tetapi neraka sendiri lenyap dariku. Akankah neraka itu terbit dari surga?
Surga itu terbit dari AKU.
Pantaskah aku yang sujud kepada surga dan neraka?
Orang yang mencari surga atau takut akan neraka?
Tahukah kamu wahai sekalian manusia?
Dia ini milikmu dan akhirat itu haqmu
Dia ini zahirmu dan akhirat itu bathinmu
Dia ini badanmu dan akhirat itu jiwamu
Dia ini sifatmu dan akhirat itu zatmu
Zatmu tiada lain daripada zatmu
Dia ini neraka pada hakikatnya. Akhirat itu adalah surga. Ia dan akhirat adalah satu.
Surga dan nerakapun satu jua. Allah dan Muhammad satu. Kalau begini manakah neraka itu?
Manakah dunia atau makhluk itu?. Manakah yang Adam dan Muhammad?
Manakah yang jasad dan manakah yang roh itu? manakah yang makhluk dan manakah yang Tuhan itu? rohlah kamu kalau masih belum mengerti.
Bacalah Kitab Barincong; artinya perpisahan antara yang lahir dengan yang bathin. Antara yang batal dengan yang haq. Antara ahli kulit dengan ahli isi. Antara ahli syariat dengan ahli hakikat. Perpisahan antara makhluk dengan Tuhan. Perpisahan antara ahli jahir dengan ahli ibadat bathin.
RINCUNG: tak mau campur baur dengan ahli syariat. Memisahkan diri tak mau rapat. Ilmu jahir membawa mudarat.
Hakikat Allah bahagia dunia akhirat. Kitab Barincung pusaka lama. Jangan dibuang dilaut merah. Hati bingung didalam dada.
Ingin mati dilautan darah. Kalau belum bertemu, rindukan bulan
Kalau dapat, jangan tak dihiraukan
Sulit mencari, buang anak bini rahasia sejati ilmu robbani.
PANTUN ORANG HAKIKAT
KALAU BENAR INGIN TERUSKAN
TUNJUKKAN MUKA TARUH DIDEPAN
PANTANG MUNDUR PAHLAWAN TUHAN
MATI SYAHID DIPANGKUAN TUHAN
KITAB BARINCUNG JANGAN TANYAKAN
TAK ADA JAWAB TUAN DAPATKAN
KALAU PERCAYA SILAHKAN MAKAN
KALAU RAGU SILAHKAN (CEPAT) MUNTAHKAN
BANYAK BICARA RAGU TIMBULAN
BANYAK TANYA, NYATA KETAKUTAN
HATI DUA, MAKHLUK DAN TUHAN
KITAB BARINCUNG UNGGUL DIDEPAN
DATUK SANGGUL GELAR MULIA
ILMU SEJATI TAK MAU DIBELAH DUA
TUHAN DAN MUHAMMAD ADALAH BETA
SANGGUL UNGGUL AKULAH TIMBUL
DATUK SANGGUL JELMAAN TUHAN
TUHAN MENJELMA BERNAMA SANGGUL
LIMPAH RAHMAT ABDULLAH TIMBUL
SANGGUL LENYAP DIDALAM MAKBUL
BUKAN AKU BERTAKLID BUTA
KEPADA PIMPINAN ASAL SEMULA
KINI LANGSUNG MENUJU DIA
TUHAN ALLAH TANPA PERANTARA
AKU ALLAH SANGGUL PUN ALLAH
PARA WALI KHALIFATULLAH TIDAK BERDUA DIHADIRAT ALLAH
WALAU TAK HINA ATAU NABI-NABI ALLAH
RASUL DAN NABI-NABI MANUSIA UTAMA
PANDANGAN JAHIR ADAT DUNIA
AKU ALLAH DIATAS SEGALA-GALANYA
NAMA DAN PANGKAT HANYALAH ASMA
KALAU ORANG BERKATA; RASUL INI
MULIA DAN NABI INI ADALAH KAYA
SAHABAT DAN AULIA SERTA ANBIYA
PARA WALI TARUH DISUKA
DARI KUJAWAB SEMUA KATA
SEMUA ITU ADALAH BETA
MISKIN DAN KAYA, MULIA ADA PADA KITA
SEMUA ALLAH TUHAN YANG KAYA
ADAKAH YANG TINGGI ATAU MELATA
SEMUA MAKHLUK TERMASUK KITA
TUHAN ALLAH KHALIK PENCIPTA
SEMUA KATA DIHADAPKAN KITA
ORANG JAHIL SERTA PENDUSTA
PAKAI JUBAH KAYA PENDETA
HATI BUSUK, JIWA KAYA BUAYA
LAIN DIMULUT LAIN PULA DIRASA
ILMU ZAHIR MENCEGAH KATA
YANG SATU DIBELAH DUA
ALIM ULAMA JANGAN DIPERCAYA
KALAU MAKHLUK MASIH BERDAYA
BIAR MALING GAWIAN DUNIA
ILMUNYA AMBIL ASAL SEMPURNA
TIDAK SEMBAHYANG BUKAN UKURANNYA
ILMU SEJATI TUHAN YANG PUNYA
BIAR ALIM DALAM DUNIA
TAQLID BUTA HIDUP PERCUMA
BILA SEMBAHYANG MENCARI BALASANNYA
TANDA MUNAFIK NAMPAK KELIHATANNYA
AMAL SEMBAHYANG TIADA ARTINYA
HATI SYIRIK, KATA JIWANYA
AKU ALLAH YANG MENENTUKANNYA
SIAPA KENAL ITULAH SEMPURNA.
Tuhan itulah haqiqat ujud dalam hidup ini
Tuhan itulah haqiqat alam, Alam dan tuhan adalah satu
Maka siapa yang fana dengan Allah, niscaya ia lupa akan dirinya.
Dan berkenalan dengan Allah dalam suhudnya
Siapa tiada melekat Allah, dalam apa yang ia lihat; nyatalah ia masih terdinding. Seorang ahlul haqiqat yang tiada berhaqiqat.
Seorang pencinta Tuhan, yang tiada bertuhan. Dan seorang syariat, yang tiada bersyariat.
Dan seorang ahlul ma’rifat, yang tiada berma’rifat. Seorang ahli pikir, yang tiada menggunakan pikiran. Dan seorang ahli tasawuf, yang tiada bertasawuf. Seorang pengenal, yang tiada mengenal lagi. Karena yang dikenal dan yang dikenal adalah satu jua.
Yang mencari itu, itulah yang dicari. Artinya; Tuhan mengenal Tuhan.
Lemah dari pendapatan akan mendapat, itulah pendapatan Tuhan.
Jadi siapa kenal akan dirinya, niscaya kenal akan Tuhannya. Sebab dirinya itu tiada lain dari Tuahnnya. Jadi nyatalah tuhan didalam diri. Diri dalam genggaman Tuhan.
Dengan kata lain; pemeliharaan Tuhan pada bathin hambanya. Jadi kesimpulannya DZOHIR TUHAN, BATHINPUN TUHAN.
Dunia Tuhan, akhiratpun Tuhan, yang nyata Tuhan, yang ghoib pun Tuhan.
Awal pun Tuhan, akhir pun Tuhan
Yang nyata Tuhan, yang ghoib pun Tuhan
Semua itu Tuhan dan Tuhan itu semuanya.
Inilah ilmu ma’rifat yang sempurna.
Inilah ilmu rahasia yang esa yang sejati.
Inilah agama Islam yang sebenarnya.
Inilah iman haq yang diridhai.
Inilah amal ibadat yang bernilai.
Inilah manusia Allah yang suci murni.
Inilah dua kalimah syadahat yang sesungguhnya dan yang sempurna.
Disinilah sembahyang mi’roj namanya.
Disinilah puasa yang sebenarnya.
Disinilah yang sesungguhnya yang berzakat.
Disinilah haji yang mabrur.
Disinilah letaknya kebenaran cinta kepada Rasulullah dan Kepada Tuhan dan kepada segala makhluk.
Dan inilah yang disebut: AGAMA
Artinya: ALIF, AGEN DAN MIM.
APAKAH ARTI AGAMA itu.
Dalam arti yang sangat mendalam ialah:
ALIF artinya : ZAT ALLAH.
MIM artinya : SIFAT ALLAH.
AGEN artinya : Antara dua ujud. Yaitu ujud Allah dan ujud Muhammad. Atau antara ujud Adam dn Ujud Allah.
Baiklah aku susun dengan rapi sekali.
ALIF : artinya ALLAH
MIM : artinya Muhammad.
AGEN : artinya nafsu Syahwat.
Jadi dinding antara Muhammad dengan Allah Ta’ala inilah NAFSU. Siapa sanggup mengalahkan nafsu itu; berarti bertemu dengan Tuhan. Inilah arti yang sebenarnya dalam Rahasia ke-Tuhanan. Jangan hanya bisa mengatakan saja. Sedang haqiqat belum tahu.
Haqiqat yang sesungguhnya nafsu itu ialah; SYAHWAT.
Maka saya uraikan dalam beberapa fasal.
- Yang disebut dal Al Qur’an yaitu: SYAITHON
- Nafsu kebinatangan (hayawan)
- Nafsu yang belum terkendalikan
Siapa yang sudah sanggup mengalahkan nafsu shaiton itu berarti tidak ada shaitonnya lagi.
Kini menjadilah ia nafsu ZAT HAQ TAALA atau Nafsu Mutmainnah. Inilah SIRULLAH NAMANYA. Maka apabila datangnya dari ZAT – Illahiyah (Zat-ketuhanan) semuanya baik dan semuanya ibadat. Ialah artinya Agama itu. Inilah agama yang selamat.
Atau yang lazim disebut : AGAMA ISLAM. Islam itu artinya selamat sejahtera.
Jadi dinding (hijab Allah) itu ialah: yang disebut AGEN itu tadi. Apabila musnah Agen itu tadi; disebut juga AEN. Inilah ZAT ketuhanan yang mutlak. Marilah kita buka terus rahasia ini. Anda sering mendengar orang berkata: Hilangkan titiknya dahulu, baru kamu sampai kepada Allah. Baiklah aku dengan rela hati menerangkannya kepada anda, sesudah itu tutuplah. Baiklah kita membicarakan kembali antara “AIN” ( ) dan Agen ( ). Huruf AIN tidak bertitik.
Sedangkan huruf AGEN ( ) ada titiknya. Maka jadilah ia huruf “AIN” ( ). AGEN AIN kalau huruf agan itu tadi sudah kita buang titiknya; maka otomatis orang menyebut “AIN”.
Jadi “AIN ini ZAT ketuhanan yang mutlak (Nafsu ZAT Hau Ta’ala) sedang AGEN itu tadi adalah nafsu shaiton atau nafsu yang batil. Maka bila hilang titik AGEN itu tadi; berubahlah menjadi “AIN” contohnya;
Hanya menghilangkan titiknya, jadi sempurna ilmunya. Sama halnya dengan kata-kata AKU. Dan si batal menyebut AKU jua.
Disini kita kita hanya menghilangkan akuan makhluk. Bila sudah hilang, hanya akuan Allah saja yang ada lagi. Sempurnalah ilmunya.
Inilah cara menghilangkan titik itu tadi. Rahasiakanlah buat sementara. Mudah saja bukan. Semuanya jadi rahasia kalau belum diketahui.
ISLAM
Dalam artian umum ialah selamat
Artian dalam ma’rifat lain pula.artinya: Allah, Sir, Nafsu, yang haq, dan Muhammad
Antara Allah dengan Muhammad adalah Sir rahasia dan nafsu zat haq Ta’ala.
Apabila dapat menyatukan antara Sir dan nafsu yang haq, maka baru benarlah dapat menyatukan Allah dengan Muhammad. Apabila sempurna yang empat macam ini; berarti sempurna islamnya dan sempurna imannya. Dan setelah tersebut tadi.
Sesudah mengetahui yang sesungguhnya arti islam itu; Barulah dinamakan Islam sejati dan iman yang sempurna. Inilah yang sebenar-benarnya Agama, dan sebenar-benarnya islam dan iman yang haq. Inilah mu’min sejati dan hamba yang sempurna.
Janganlah hanya mengaku beragama Islam, sedang jiwanya kosong dari Agama.
Demikian pula halnya mengenai akidah / pendirian seseorang yaitu tanpa taqlid buta dan ikut-ikutan orang lain. Kita wajib menyaksikan sendiri, membuktikan sendiri, dan merasakan sendiri. Inilah yang sebenar-benarnya agama Islam yang sempurna. Keterangan, ini merupakan ILMU LADUNI DAN RAHASIA KUDUS.
KEBENARAN DALAM AJARAN TASAWUF
Untuk mengetahui kebenaran dalam ajaran tasawuf ini kita dapat merasakan sendiri, umpamanya; mendapat musibah, kita harus sabar dan ridha. Dan hanya sanggup tidak berdusta lagi. Jadi dalam pandangan kita semata-mata Allah, dan dalam perasaan kita harus kasih sayang. Dalam hidup ini kita telah mengetahui arti AGAMA.
AKIDAHKU: Aku tidak mau taklid buta lagi, walaupun ulama memakai dalil-dalil dan nash yang hebat.
Alhamdulillah kini jiwaku tenteram dan bahagia, hidupku puas dengan nikmat Allah dan setiap saat. Dalam soal ibadah aku tidak takut sedikit amal. Perasaanku kini tak ada lagi merasakan takut atau gentar. Aku tidak takut dengan neraka dan tidak takut siksa dan tidak takut sedikit amal dan tidak takut dicela dan tidak takut dikafirkan makhluk, tidak takut miskin dan tidak takut mati. Kata-kata takut itu lenyap semua dalam perasaanku. Sebaliknya; aku merasa senang, bahagia, kasih sayang, sabar, cinta dan ridha. Dan aku telah merasa nikmat didalam nikmat. Semua nikmat, tidak ada bala dan siksa.
Kini aku tidak minta surga lagi. Sebab nikmat itu surga, dan telah kurasakan didalam dunia ini.
Dunia nikmat akhiratpun nikmat. Senang nikmat susahpun nikmat.
Tidak ada yang tidak nikmat bagiku. Tak ada yang tak baik bagiku. Tak ada yang tak taat bagiku.
Semua nikmat, semua baik, semua ibadat, semua rahmat dan semua ridha bagiku. Dalam pandanganku tak ada lagi iblis dan shaiton, manusia dan jin, malaikat dan nahi-nahi, semua Tuhan dan Tuhan semuanya. Pendeknya serba Tuhan, tak ada selalu Tuhan.
Hanya dengan cara beginilah hamba Allah akan mencapai ketentraman jiwa dan kebahagiaan. Dengan inilah caraku mencari kebenaran mutlak dan tidak ada yang lebih bahagia daripada kebahagiaan seorang ahlul ma’rifat.
Posting khusus Syariat, Tariqat, Hakikat, Makrifat, silahkan kunjungi:
Visit Sufipedia
Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Paseban Jati dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:
Visit Donasi Paseban Jati
Anda sedang membaca artikel Yang Berjudul Kitab Barencong - Hakikat Semata (40). Jika menurut Anda Kitab Barencong - Hakikat Semata (40) bermanfaat mohon bantu sebarkan. Untuk menyambung tali silaturahmi silahkan tinggalkan komentar sebelum meninggalkan Paseban Jati. Jika ingin bergabung menjadi anggota Paseban Jati, silahkan klik DAFTAR. Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Mubina Tour Indonesia | Follow FB Fanspages Mubina Tour Indonesia - Sub.
Post a Comment Blogger Disqus