Paseban Jati

0
Semar Maneges
Cerita diawali dengan jejer Astina, dimana berkumpul Pandawa dan Kurawa sedang menghadap seorang pandita baru bernama Begawan Sukma Lawung. Mereka sedang membahas masalah perdamaian antara Pandawa-Kurawa dan menggagalkan perang Baratayudha Jayabinangun.

Belum begitu lama mereka berbincang-bincang, datanglah Ki Lurah Semar. Kedatangan Ki Lurah Semar sebagai wakil rakyat dalam pasamuan agung tersebut untuk meminta pertanggungjawaban dari Prabu Duryudana dan Prabu Puntadewa tentang kehidupan rakyat yang tidak tenteram.

Karena menurut Kyai Semar, keadaan bangsa yang tidak tenteram tersebut merupakan tanggung jawab dari Prabu Puntadewa dan Prabu Duryudana sebagai pemegang tampuk pemerintahan. Belum sampai kedua prayagung tersebut memberikan jawaban, sang guru yaitu Begawan Sukma Lawung memperkenalkan diri sekaligus mengutarakan maksudnya untuk menyatukan Pandawa-Kurawa dan menggagalkan Baratayudha serta meminta pendapat Kyai Semar.

Mendengar itu semua, Kyai Semar tidak setuju, karena Baratayudha itu adalah perang suci dimana yang nandur bakal ngunduh, utang bakal nyaur, nyilih mbalekake, nggawe bakale nganggo, utang wirang nyaur wirang, utang pati nyaur pati.

Di saat itulah, ada seorang murid sang begawan yang tidak terima dan tiba-tiba masuk ke pasewakan dan menyeret Kyai Semar keluar.

Di luar, Kyai Semar bertemu dengan Anoman, Setyaki, Antareja dan Gatutkaca. Mendengar pengakuan Kyai Semar yang diseret keluar secara paksa, mereka berempat tidak terima dan terjadilah pertempuran dengan siswa Begawan Sukma Lawung.

Melihat murid-muridnya kalah, Begawan Sukma Lawung memerintahkan Patih Sangkuni diikuti beberapa Kurawa mengejar Kyai Semar ke Karang Kadempel untuk menjadi saksi bersatunya Pandawa-Kurawa.

Raden Arjuna diperintah untuk mengikuti Patih Sangkuni, kalau-kalau gagal membawa Kyai Semar, sedangkan Raden Werkudara diminta mencari Prabu Kresna.

Di Karang Tumaritis, Patih Sangkuni, Prabu Karna dan Aswatama berhadapan dengan anak-anak Kyai Semar dan dibantu oleh Raden Abimanyu.

Begitu para Kurawa terdesak, Raden Arjuna maju ke pertempuran. Melihat orang tuanya yang maju, Raden Angkawijaya langsung lari menghindar, dan mau tidak mau Ki Lurah Semar harus menghadapinya. Untuk menghadapi Raden Arjuna, Kyai Semar memanggil Bathara Ismaya yang kemudian berubah menjadi Raden Arjuna, sehingga terjadilah pertarungan antara dua Arjuna.

Dalam pertarungan tersebut, Begawan Sukma Lawung turut campur dan mengeluarkan ajian Gelap Sayuta untuk menyingkirkan KyaiSemar.

Di lain tempat, Prabu Kresna dan Prabu Baladewa bertemu dengan Gareng, Petruk dan Bagong yang melarikan diri. Mereka bertiga kemudian menceritakan semua kejadian yang menimpa orang tuanya. Tidak begitu lama, datanglah Raden Werkudara yang ditugaskan mencari Prabu Kresna.

Mendengar pernyataan Raden Werkudara tersebut, Prabu Kresna mengatakan, bukankah Raden Werkudara pernah menjadi seorang pandita dengan gelar Begawan Bima Suci, lantas dimana kawaskitan Begawan Bima Suci tersebut?

Pertanyaan tersebut membuat Raden Werkudara pergi tanpa pamit dan langsung menggendong Prabu Puntadewa dan Raden Arjuna untuk segera pulang ke Amarta.

Dalam pengejarannya, Begawan Sukma Lawung bertemu dengan seorang pandita.

Terjadilah pertarungan diantara kedua pandita tersebut dan berubahlah masing-masing ke wujud aslinya, yaitu Sang Hyang Manikmaya dan Kyai Nayantaka. Bathara Guru mengungkapkan maksudnya, dimana dia hanya ingin menguji kewaspadaan Prabu Duryudana dan Prabu Puntadewa dalam menyikapi keadaan masyarakat yang tidak tenteram.

Prabu Duryudana yang tidak terima dan hendak mengamuk bertemu dengan Kyai Semar. Ki Lurah Semar mengingatkan bahwa apa yang didapat dari peperangan?

Disamping itu, Baratayudha tidak perlu diharapkan ataupun dihindari, karena manusia sebagai makhluk Tuhan hanya bertugas menjalani saja.

Posting khusus Syariat, Tariqat, Hakikat, Makrifat, silahkan kunjungi:

http://sufipedia.blogspot.com
Visit Sufipedia

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Paseban Jati dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:





http://paseban-jati.blogspot.co.id/p/donasi.html
Visit Donasi Paseban Jati

Anda sedang membaca artikel Yang Berjudul Semar Maneges. Jika menurut Anda Semar Maneges bermanfaat mohon bantu sebarkan. Untuk menyambung tali silaturahmi silahkan tinggalkan komentar sebelum meninggalkan Paseban Jati. Jika ingin bergabung menjadi anggota Paseban Jati, silahkan klik DAFTAR. Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Mubina Tour Indonesia | Follow FB Fanspages Mubina Tour Indonesia - Sub.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top