Paseban Jati

0
A. Riwayat Singkat Pendiri Paguyuban Sumarah

Pendirinya adalah R. Sukinohartono yang dilahirkan pada tanggal 27 Desember 1897 di desa Munggi Semanu Gunung Kidul. Ia pernah mengikuti pendidikan di Sekolah Rendah di desa, setelah umur dewasa ia pindah ke Yogyakarta. Kemudian menjadi pegawai rendah di Keraton sebagai mantri pamicis akhirnya menjadi pegawai Bank Nasional di Yogyakarta.

Sejak muda Sukinohartono sudah tertarik pada ilmu kebatinan, gemar melakukan tirakat, tapa brata, dan meditasi. Ia juga telah memiliki benih ilmu kebatinan warisan dari orang tuanya, berupa ilmu kanuragan atau jayakawijayan. Namun, ilmu seperti itu menurut pendapatnya tidak membawa pada keselamatan. Oleh sebab itu, ilmu kanuragan itu kemudian ia tinggalkan. Ia segera mencari guru yang ilmunya dapat membawa kepada keselamatan lahir dan batin.

Lahirnya tuntunan Sumarah adalah dalam kondisi ketika bangsa Indonesia sedang mengalami penderitaan karena dijajah oleh kolonial Belanda. Sukinohartono ikut merasa prihatin melihat keadaan bangsanya. Oleh karena itu, ia senantiasa bermohon dengan bermeditasi kepada Tuhan YME, agar bangsa Indonesia merdeka terlepas dari penjajahan asing. Permohonannya kemudian dikabulkan oleh Tuhan YME dengan diwahyukannya tuntunan sumarah melalui Hakiki kepada Sukinohartono pada tanggal 8 September 1935 di rumahnya Wirobrajan VII/158 Yogyakarta. Hakiki adalah sumber otoritas spiritual sebagai perantara Tuhan kepada individu tertentu, yang artinya sama dengan “guru sejati”. Ketika itu ia sedang bermeditasi memohon kemerdekaan Indonesia, ia menerima ilmu sumarah untuk diajarkan kepada umat manusia agar beriman seutuhnya kepada Tuhan YME. Karena pada waktu itu di kalangan bangsa Indonesia masih banyak yang imannya tidak bulat. Semula ia merasa berat menerima tugas itu, karena ia ragu akan kemampuannya. Namun kemudian ia menyerahkan sepenuhnya kepada Tuhan YME dan bersedia menjadi sarana.

Kemudian ia menghubungi teman-temannya. Mereka diberitahu tentang berbagai hal yang terjadi dalam diri Sukirohartono. Ternyata, teman-temannya menanggapinya dengan baik. Kemudian, dalam perkembangannya ilmu sumarah disebarkan oleh teman-teman dari Sukirohartono.

B. Organisasi Paguyuban Sumarah

Kata sumarah berasal dari bahasa Jawa artinya menyerah atau pasrah. Sedangkan sumarah yang dimaksud adalah tingkat kesadaran manusia untuk berserah diri seutuhnya kepada Tuhan YME. Paguyuan Sumarah mendasarkan diri pada Ilmu Sumarah yang “diwahyukan” pertama kali kepada Sukinohartono. Ilmu Sumarah intinya mengutamakan sujud sumarah, yakni pasrah menyerah bulat seutuhnya kepada Tuhan YME. Dalam praktiknya sujud sumarah tampak sederhana, tetapi harus dilakukan dengan tekad yang teguh, tekun, dan waspada.

Yang dapat diterima menjadi anggota Paguyuban Sumarah adalah warga Indonesia yang sudah mencapai umur 15 tahun, serta sudah tergugah rasa ketuhannnaya, bersedia mematuhi sesanggeman, menyetujui anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Paguyuban Sumarah, tanpa membedakan suku bangsa, religi, dan jenis kelamin.

Sesanggeman yang harus dipatuhi warga Paguyuban Sumarah adalah sebagai berikut.
  1. Warga paguyuban Sumarah yakin bahwa Tuhan YME itu ada, yang menciptakan dunia akhirat seisinya, dan mengakui adanya rasul-rasul denan kitab sucinya.
  2. Sanggup selalu ingat kepada Tuhan YME, menghindarkan diri dari rasa sombong, takabur, percaya kepada hakikat kenyataan serta sujud berserah diri kepada Tuhan YME.
  3. Menjaga kesehatan jasmani, ketentraman hati, dan kesucian rohani, demikian pula mengutamakan budi pekerti luhur, ucapan serta sikap dan tingkah lakunya.
  4. Mempererat persaudaraan, berdasarkan rasa cinta kasih.
  5. Sanggup berusaha dan bertindak memperluas tugas dan tujuan hidup dan memperhatikan kepentingan masyarakat umum, taat kepada kewajiban sebagai warga Negara, menuju kepada kemuliaan dan keluhuran yang membawa ketentraman dunia.
  6. Sanggup berbuat benar, tunduk kepada undang-undang Negara dan menghormati sesame manusia, tidak mencela paham dan pengetahuan orang lain, bahkan berdasarkan rasa cinta kasih kepada semua golongan, para penghayat kepercayaan kepada Tuhan YME dan para pemeluk agama bersama-sama menuju tujuan yang satu.
  7. Menghindari perbuatan hina, maksiatm jahat, dengki, dan sebagainya, segala perbuatan dan ucapan serba jujur dan nyata dibawakan dengan sabar dan teliti, tidak tergesa-gesa, tidak terdorong nafsu.
  8. Rajin menambah pengetahuan lahir batin.
  9. Tidak fanatic, hanya percaya pada hakikat kenyataan, yang pada akhirnya bermanfaat bagi masyarakat umum.
C. Konsep Tuhan dan Manusia Menurut Sumarah

Konsep Tuhan di dalam Paguyuban Sumarah sangat sederhana. Kepercayaan kepada Tuhan tampak diterima begitu saja, tanpa pembicaraan lebih lanjut. Tuhan YME di dalam Sumarah juga disebut Tuhan Allah. Ajaran tentang Tuhan di dalam Sumarah dapat dijelaskan dengan istilah kemanunggalan Tuhan dan manusia artinya Tuhan dan manusia dipandang sebagai satu kesatuan. Dikatakan bahwa Tuhan berada dalam diri manusia diwakili oleh hidup. Bahkan dikatakan pula bahwa hidup itu hakikatnya adalah Tuhan itu sendiri.

Konsep manusia menurut Paguyuban Sumarah terdiri atas badan jasmani dan jiwa atau roh. Badan jasmani berasal dari empat anasir yaitu bumi, angina, air, dan api, diberi peralatan pancaindra. Badan jasmani juga dilengkapi dengan pemikir, angan-angan, nafsu, suksma, dan nyawa. Pemikir dan angan-angan hubungannya erat sekali. Apa yang ditangkap oleh pemikir diteruskan kepada angan-angan untuk disimpan. Nafsu ada empat macam, yaitu lawwamah bersifat mementingkan diri, amarah bersifat kemarahan, supiyah bersifat erotis, dan mutmainah bersifat keaikan. Pusat segala nafsu disebut suksma. Sedangkan pusat pemikir, angan-angan, nafsu dan suksma disebut nyawa atau jiwa.

Jiwa atau roh adalah roh suci berasal dari Allah, sebagai pletikan (bunga api) dari-Nya. Roh erat sekali hubungannya dengan zat yang terdapat dalam sanubari di dalam dada. Bagian yang lebih dalam lagi adalah qolb atau hati di dalam jantung. Di dalam qolb terdapat Masjidil Haram tempat baitullah. Di dalam baitullah terdapat budi, nur dan urip atau hidup.

Badan jasmani dengan alat kelengkapannya, termasuk dalam dunia yang tampak atau alam wadag. Jiwa dan rasa termasuk dalam alam gaib yang dianggap lebih luas daripada dunia yang tampak ini. Alam tempat qolb disebut alam gaib yang lebih luas lagi bahkan yang terluas, yang meliputi alam wadag dan alam gaib. Alam ini disebut juga alam bayangan, yang terletak kira-kira di dalam jantung.

Manusia dalam hidup sehari-hari digambarkan sebagai sebuah Negara lengkap denan aparat pemerintahannya. Jiwa berfungsi sebagai kepala Negara dan empat nafsu sebagai kabinetnya. Dewan perwakilan terdiri dari malaikat Jibril dan Ijajil, dan jantung berfungsi sebagai kantor pusat pemerintahan. Melalui pembuluh darah, kantor pusat dapat berhubungan dengan seluruh bagian. Otak berfungsi sebagai kantor telekomunikasi, hati sebagai pusat distribusi, dan perut sebagai pabrik segala makanan. Pembuluh darah sebagai jalan lintas, dimana sel-sel darah sebagai pegawai negeri dan sel darah putih sebagai tentara dan polisi.

Meskipun jiwa berfungsi sebagai kepala Negara tapi dalam pelaksanaannya dia tidak mempunyai kekuasaan. Keempat mentri itulah yang menguasai pemerintahan. Sikap manusia tergantung dari sifat dominan keempat nafsu yang ada. Jika seseorang meninggal dunia tetapi jiwanya belum bersih, karena masih dilekati hawa nafsu, maka rohnya mengembara dan selalu tertarik kepada hidup duniawi. Roh yang mengembara, jika menjumpai sepasang lelaki perempuan yang sedang bercinta kasih, maka roh itu segera masuk ke dalam kandungan wanita itu. Demikianlah cara kelahiran kembali (reinkarnasi) dalam konsep Paguyuban Sumarah.

D. Konsep Bersatu dengan Tuhan Menurut Sumarah

Agar dapat bersatu dengan Tuhan maka anggota paguyuban harus melakukan sujud sumarah. Sujud tersebut terdiri dari empat tingkatan.

1. Sujud Raga
Yaitu persatuan dengan Allah dengan perantaraan badan wadag. Tingkatan ini disebut demikian, karena angan-angan mewakili raga dipakai sebagai alat untuk melakukan sujud. Pelaksanaan sujud dilakukan dengan jalan memisahkan angan-angan dari pemikir. Jika telah berhasil memisahkan angan-angan dari pemikir, angan-angan harus diturunkan dari otak ke sanubari, sehingga angan-angan itu tak dapat dipakai lagi untuk berpikir. Aktivitas ini dapat dibantu dengan melakukan zikir, yaitu menyebut nama-nama Allah.

2. Sujud Jiwa Raga
Pada tingkatan ini angan-angan yang telah dipisahkan daripada pemikir, dan sudah diturunkan ke sanubari dan didekatkan kepada rasa yang berada di dalam dada, hingga keduanya dapay melakukan sujud berdampingan.

3. Sujud Tetep Iman
Yaitu sujud yang dilakukan terus menerus tanpa berhenti selama 24 jam. Pada tingkatan ini orang dapat menerima sabda Tuhan tanpa batas waktu, tempat, dan keadaan.

4. Sujud Sumarah
Yaitu sujud dengan penyerahan diri. Tingkatan ini adalah yang tertinggi karena orang akan mencapai jumbuhing kawula Gusti (persatuan hamba dengan Tuhan). Hal ini bukan berarti jiwa manusia larut dalam Tuhan, melainkan antara jiwa manusia dan Tuhan ada kesatuan kehendak. Tidak seorang pun yang dapat mencapai tingkatan ini. Karena hal ini merupakan suatu anugrah dari Tuhan yang diberikan secara tiba-tiba.

Agar dapat mencapai Sujud Sumarah orang harus melakukan tiga dalil Sumarah yaitu :

1. Tidak berbuat apa-apa
Bahwa ia tak dapat berbuat apa-apa kecuali karena kehendak Allah. Oleh sebab itu, anggota pahuyuban sumarah tidak boleh berlagak seolah-olah ia dapat berbuat ini dan itu, bahwa ia lebih pandai daripada orang lain, mengaku segalanya sebagai miliknya sendiri.

2. Tidak mempunyai apa-apa
Artinya tanpa maksud mengambil keuntungan secara pribadi. Segala sesuatu adalah milik Tuhan. Tidak boleh ada memiliki rasa memiliki yangberlebihan.

3. Menyerahkan Jiwa Raga
Bahwa seorang itu harus betul-betul pasrah kehadira Tuhan YME.


DAFTAR PUSTAKA
Koentjoroningrat. 1980. Kebudayaan Jawa. Jakarta : Balai Pustaka.
Suwarno Imam S. 2005. Konsep Tuhan, Manusia, Mistik dalam Berbagai Kebatinan Jawa. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
https://javaontheblog.wordpress.com/2012/11/20/paguyuban-sumarah/#more-20

Posting khusus Syariat, Tariqat, Hakikat, Makrifat, silahkan kunjungi:

http://sufipedia.blogspot.com
Visit Sufipedia

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Paseban Jati dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:





http://paseban-jati.blogspot.co.id/p/donasi.html
Visit Donasi Paseban Jati

Anda sedang membaca artikel Yang Berjudul Paguyuban Sumarah. Jika menurut Anda Paguyuban Sumarah bermanfaat mohon bantu sebarkan. Untuk menyambung tali silaturahmi silahkan tinggalkan komentar sebelum meninggalkan Paseban Jati. Jika ingin bergabung menjadi anggota Paseban Jati, silahkan klik DAFTAR. Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Mubina Tour Indonesia | Follow FB Fanspages Mubina Tour Indonesia - Sub.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top