Paseban Jati

0
Pendirian seorang ahlul ma’rifat ialah tak ragu akan akidahnya, dan tak pernah berubah walaupun dikafirkan orang. Mereka rela mati daripada berubah keyakinannya, mati adalah jalan yang terbaik dari semua jalan yang baik. Seorang ahlul ma’rifat tak pernah luntur, walaupun dihujani dengan hujan fitnah. Kata-kata sesat dan kafir; dianggapnya sebuah nyanyian seorang sufi yang sedang rindu kepada kekasihnya. Mereka tidak peduli akan kata-kata huruf dan suara. Hanya yang penting baginya perasaannya kepada Tuhannya. Apabila cintanya telah bersemi dan berupa penerimaan dari Khaliknya; disinilah nilai hidup itu. Baginya tak guna hidup, tanpa nikmat (ma’rifat). Karena ma’rifat itu adalah jiwanya iman; dan jiwanya iman adalah ikhsan.

Jadi jiwanya Islam adalah iman, dan jiwanya iman adalah ikhsan. Apabila jiwa-jiwa itu kosong dari ma’rifat; samalah hidupnya sebagai seekor binatang buas, yang rakus dan tak tahu diri. Karena akhir tujuan hidup adalah cinta dan ridha.

Apabila cinta dan ridha telah bebas dari belenggu kemakhlukan semata. Karena dalam jiwa yang suci, akan melahirkan perbuatan yang suci pula. Dalam jiwa yang kotor, akan melahirkan perbuatan yang kotor pula. Tentang kata-kata suci dan kotor ini; anda telah maklum adanya. Tak usah anda pikirkan lagi. Karena bagi anda semua suci, semua halal, semua baik. Tidak ada kejahatan didalam dunia ini. Yang jahat itu dalam artian dunia ialah; orang yang mengaku ada punya akal sendiri. Dan perbuatan sendiri; yaitu diluar perbuatan Allah. Itulah yang dimaksud jahat atau jahil. Tetapi bagi kita, iman dan toat, kafir da maksiat, jahat dan baik; adalah sama, dan semuanya adalah baik. Tidak ada perbuatan Tuhan itu yang jahat.

Bila datang dari Tuhan semua baik. Jadi pendirian seorang ahlul Haqiqat atau haqiqat semata ialah benar-benar sudah bersih dari kesirikan; menyatakan, setiap perbuatan adalah baik, setiap gerak dan geriknya ibadat.

Setiap nafas keluar masuk; zikir. Jelasnya adalah gerak dan adalah puji (ingat).

Pohon dari ingat ini adalah; Esa/satu (bersatu dalam rahasia). Apabila sudah benar-benar satu dengan seluruh alam dan Tuhan; itulah kesatuan ujud namanya.

Sahdatul ujud artinya; semua itu Allah dan Allah. Kalau sudah begini, inilah yanh disebut Tuhan yang maha Esa. Yang maha sempurna. Kalau sudah begini katakanlah apa yang kau semuanya baik, sempurnanya ibadah dan semuanya ibadat yang sempurna. Karena pokok pangkalnya segala kejadian, segala kehidupan dan segala perbuatan telah kita ketahui seluruhnya. Maka dari itu janganlah kita ada perasaan syak dan ragu lagi.

Tidak ada yang perlu ditakuti. Jangan takut kepada Tuhan, karena Tuhan bukan hantu bukan iblis dan bukan jin dan bukan malaikat semuanya bukan dan bukan.

Adakah orang takut dengan dirinya sendiri?
Adakah orang benci kepada dirinya sendiri?
Dan adakah orang menyiksa dirinya sendiri?
Adakah orang memerintah dirinya sendiri?
Adakah orang menyakiti kepada dirinya sendiri?

Jawabnya :
Yang ada hanya memuji dirinya sendiri
Mencintai dirinya sendiri
Merasa sendiri dan berbuat sendiri
Tidak ada yang memerintah dan yang diperintah
Tidak ada yang disakiti dan yang menyakiti, tegasnya karena CINTA

Yang ada hanya memuji dirinya sendiri, merasa sendiri dan berbuat sendiri.

Semua orang merasa benar, mengaku baik dan mulia. Hampir semua orang merasa dirinya tidak bersalah, tidak berdosa, tidak tercela.

Semua orang mengaku baik dan mulia dan sebagainya.

Hampir semua orang merasa dirinya tidak bersalah, tidak berdosa, tidak bersalah.

Pahamilah kata-kataku ini. Kalau percaya ambil, kalau ragu buang jauh-jauh. Tidak ada paksaan dalam agama Allah, pilihlah sendiri saja.


Sumber:
https://www.academia.edu/8744844/ISI_KITAB_BARENCONG_full_114_halaman_
Di edit dan di posting ulang oleh Paseban Jati

Posting khusus Syariat, Tariqat, Hakikat, Makrifat, silahkan kunjungi:

http://sufipedia.blogspot.com
Visit Sufipedia

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Paseban Jati dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:





http://paseban-jati.blogspot.co.id/p/donasi.html
Visit Donasi Paseban Jati

Anda sedang membaca artikel Yang Berjudul Kitab Barencong - Aqidah (Pendirian) (41). Jika menurut Anda Kitab Barencong - Aqidah (Pendirian) (41) bermanfaat mohon bantu sebarkan. Untuk menyambung tali silaturahmi silahkan tinggalkan komentar sebelum meninggalkan Paseban Jati. Jika ingin bergabung menjadi anggota Paseban Jati, silahkan klik DAFTAR. Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Mubina Tour Indonesia | Follow FB Fanspages Mubina Tour Indonesia - Sub.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top