Paseban Jati

0

Saya lebih baik membicarakan cinta, budaya dan kesenian. Daripada saya harus membicarakan Politik, Idealisme dan Paham-paham lainnya.

Karena saya sadar, saya di lahirkan di dalam sebuah negara dan tanah yang kaya akan khasanah Budayanya, mulai dari pakerti dan filosofinya.

Saya tidak akan banyak membicarakan sebuah ekspetasi tunggal  yang hanya berujung pada sebuah kepentingan-kepentingan.

Mendasari saya hanyalah seorang rakyat jelata kawulo alit, yang daripada pemahaman saya Cinta Nasional dan Nusantara Indonesia itu harus berakar dari cinta atas seni dan budayanya sebagai salah satu warisan leluhur.

Ketika sebuah tradisi menjadi sebuah bagian tata krama.
Ketika sebuah langgam bahasa menjadi sebuah alat pemersatu bahasa hati.

Saya tak perlu menjadi di barisan depan, mengingat terlalu banyak sekali orang yang ingin terlihat di depan.
Saya hanya ingin menulis sebagai wujud cinta saya kepada kehidupan saya
Saya hanya ingin bernyanyi sebagai wujud rindu saya kepada harmoni kedamaian
Tidak lebih dan tidak kurang.

Di situlah saya sudah sangat menemukan arti kebahagian.

Untuk akhirnya bisa mendapatkan lebih kesempatan,  itu hanyalah karena Kuasa Tuhan yang Maha Esa.

Pantaskah kita membicarakan sebuah arti nasionalisme bila kita sendiri lupa akan budaya bangsa kita dan keseniannnya, bahkan menyentuhpun tidak.

Lalu dasarnya apa?

Mengingat Bapak Bangsa kita sendiri Ir. Soekarno (Presiden RI  yang I) sangat mencintai kesenian bahkan wayang.

Saya pikir aneh, atau saya sendiri yang kentir .....???

Kita membicarakan nasionalisme tapi tak pernah menyentuh bahasa hati kebudayaan, kebudayaan yang seperti apa?

Budaya yang lahir dari cipta, rasa atau karsa kah?

Itu yang sedang bergelut dalam pikiran saya. 

Ketika banyak sekali elemen membicarakan Saya Indonesia. Ya kita memang Satu yakni Satu Tumpah Darah Indonesia.

Untuk itu kenalilah Budayanya, minimal kita paham dan mengerti.

Sangatlah lucu dan keblinger, ketika kita mengucapkan Aku Indonesia. Tetapi ketika kita menjawab sebuah pertanyaan Tari Lilin berasal dari mana? kita Jawab dari Papua.

Mari kita renungkan bersama, benar apa salah bila kita sebagai generasi bangsa tak cukuplah hanya mengandalkan sebuah kepandaian saja, tapi imbangilah dengan wawasanmu atas kebudayaan bangsamu, daerahmu dan asalmu sebagai muara menuju Bhineka Tunggal Ika berlandaskan Iman tentunya.

Posting khusus Syariat, Tariqat, Hakikat, Makrifat, silahkan kunjungi:

http://sufipedia.blogspot.com
Visit Sufipedia

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Paseban Jati dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:





http://paseban-jati.blogspot.co.id/p/donasi.html
Visit Donasi Paseban Jati

Anda sedang membaca artikel Yang Berjudul Cinta Tanah Air. Jika menurut Anda Cinta Tanah Air bermanfaat mohon bantu sebarkan. Untuk menyambung tali silaturahmi silahkan tinggalkan komentar sebelum meninggalkan Paseban Jati. Jika ingin bergabung menjadi anggota Paseban Jati, silahkan klik DAFTAR. Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Mubina Tour Indonesia | Follow FB Fanspages Mubina Tour Indonesia - Sub.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top