Paseban Jati

0
Goa Kreo yang terletak di Dukuh Talun Kacang, Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunung Pati, Semarang ini diyakini sebagai jejak petilasan Sunan Kalijaga saat mencari kayu jati untuk membangun Masjid Demak. Menurut legenda, Sunan Kalijaga bertemu dengan sekawanan kera yang kemudian disuruh menjaga kayu jati tersebut. Kata “Kreo” berasal dari kata Mangreho yang berarti peliharalah atau jagalah. Kata inilah yang kemudian menjadikan goa ini disebut Goa Kreo. Dan sejak saat itu kawanan kera ini dianggap sebagai penunggu Goa Kreo. Goa Kreo menyuguhkan keindahan gua yang masih alami. Pepohonan, udara sejuk dan kawanan monyet akan menyambut saat kita memasuki kawasan Goa Kreo. Wisata goa ini banyak menarik wisatawan domestik. Pengunjung tidak hanya disuguhi keindahan goa tapi juga hamparan sawah karena sekeliling goa masih terdapat sawah yang luas.


Karena Goa Kreo berlokasi di dataran rendah, untuk mencapai mulut goa pengunjung diharuskan menuruni anak tangga yang cukup banyak. Dengan membayar tiket masuk seharga Rp 5 ribu per orang, pengunjung dapat meneruskan perjalanan menuju goa melalui anak tangga menurun yang lebar-lebar. Disitu pengunjung akan disambut dengan sekelompok kera atau monyet berbuntut panjang. Sepanjang perjalanan menuju goa, pengunjung akan diikuti oleh kera-kera yang jinak. Bahkan pengunjung bisa ikut memberi makan kera-kera tersebut. Asal saat membawa makanan jangan pakai kantong yang ditenteng karena si monyet akan merebut bawaan yang kita bawa. Disamping kanan dan kiri anak tangga banyak pepohonan tumbuh sehingga perjalanan menuju goa akan terasa sejuk.


Goa Kreo memiliki kedalaman mencapai 25 m dari mulut goa. Kurang lebih 10 m dari Goa Kreo terdapat Goa Landak yang tak kalah dalam dengan Goa Kreo. Goa Landak memiliki kedalaman sekitar 30 m. Jika pengunjung mempunyai keberanian, bisa menjajal memasuki goa ini untuk sekedar merasakan udara dingin dan lembab. Setelah puas menelusuri goa, pengunjung bisa berjalan ke atas puncak Bukit Kreo. Disana pengunjung dapat menemukan monumen batu. Menurut masyarakat sekitar, monumen tersebut dibuat sebagai ‘tetenger’ kalau Sunan Kalijaga pernah menjejakkan kaki di Bukit Kreo. Di kawasan ini terdapat tebing dan jurang terjal yang bisa disaksikan dari mulut goa. Di bawahnya berkelok-kelok Sungai Kreo. Dari mulut goa perjalanan bisa dilanjutkan menuju air terjun dengan anak tangga yang berkelok-kelok juga dan menyempit. Anak tangga menuju ke air terjun sangat terjal. Apabila membawa seorang anak kecil lebih baik digendong. Air terjun setinggi 25 m tak henti mengalirkan air yang jernih masuk ke sungai dengan kondisi yang masih alami. Berbagai bebatuan dengan ukuran kecil hingga besar berserakan di Sunga Kreo yang mengalir di bawah air terjun. Setiap tahun di Goa Kreo diadakan tradisi kirab sesaji Rewanda dan napak tilas Sunan Kalijaga yang dilaksanakan masyarakat sekitar Goa Kreo. Kirab sesaji hasil bumi yang disusun menjadi tumpeng buah-buahan untuk makanan kera, tumpeng nasi dan replika kayu jati tiang Masjid Demak dikirab oleh warga masyarakat menuju pelataran parkir Goa Kreo. Kemeriahan tradisi ini melibatkan seluruh warga baik tua maupun muda. Dan tidak hanya menarik wisatawan lokal tetapi juga wisatawan mancanegara. 

Tertarik untuk datang ke Goa Kreo? Dari jalan raya arah ke Gunung Pati, anda bisa turun ke lokasi wisata Goa Kreo. Untuk menuju kawasan wisata tersebut bila anda menggunakan angkutan umum maka perjalanan bisa dilanjutkan dengan ojek motor. (Sumber: ekowisataku.blogspot.com, suaramerdeka.com, visitsemarang.com, seputarsemarang.com)

Posting khusus Syariat, Tariqat, Hakikat, Makrifat, silahkan kunjungi:

http://sufipedia.blogspot.com
Visit Sufipedia

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Paseban Jati dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:





http://paseban-jati.blogspot.co.id/p/donasi.html
Visit Donasi Paseban Jati

Anda sedang membaca artikel Yang Berjudul Jejak Petilasan Sunan Kalijaga di Goa Kreo Semarang. Jika menurut Anda Jejak Petilasan Sunan Kalijaga di Goa Kreo Semarang bermanfaat mohon bantu sebarkan. Untuk menyambung tali silaturahmi silahkan tinggalkan komentar sebelum meninggalkan Paseban Jati. Jika ingin bergabung menjadi anggota Paseban Jati, silahkan klik DAFTAR. Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Mubina Tour Indonesia | Follow FB Fanspages Mubina Tour Indonesia - Sub.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top