Paseban Jati

1

Candi Sukuh adalah sebuah kompleks candi agama Hindu yang secara administrasi terletak di wilayah Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, eks Karesidenan Surakarta, Jawa Tengah. Candi ini dikategorikan sebagai candi Hindu karena ditemukannya obyek pujaan lingga dan yoni. Candi ini dianggap kontroversial karena bentuknya yang kurang lazim dan karena penggambaran alat-alat ke**min manusia secara eksplisit pada beberapa figurnya.

Candi Sukuh telah diusulkan ke UNESCO untuk menjadi salah satu Situs Warisan Dunia sejak tahun 1995.

Lokasi Candi Sukuh di lereng Gunung Lawu dengan ketinggian 1.186 m di atas permukaan laut. Candi Sukuh terletak di bagian barat kaki Gunung Lawu, dibangun di atas bukit yang dipenuhi tetumbuhan hijau dengan bunga-bunga. Hutan pinus seolah memayungi Candi Sukuh. 

Bentuk arsitekturnya berbeda dengan candi-candi yang ada di tanah Jawa yang kaya dengan ornament dan relief. Candi Sukuh sederhana dengan relief yang tidak rumit malah mirip piramida terpotong yang ada di Mesir. Beberapa mengatakan bahwa Candi Sukuh mirip bangunan peninggalan suku Maya di Mexico. 

Kesan sederhana ini menarik perhatian penelitian Belanda Dr. W.F. Stutterheim (1930) di mana akhirnya berkesimpulan bahwa kesederhanaan ini karena Candi ini dibangun di masa menjelang keruntuhan Kerajaan Majapahit yang tidak memungkinkan membangun Candi yang monumental dan memakan waktu yang lama. Sementara itu kebutuhan mendesak untuk memiliki tempat pemujaan. 

Ditengarai posisinya yang menghadap barat melambangkan keadaan tenggelam. Ditemukan tahun 1815 oleh Johnson, Residen Surakarta semasa pemerintahan sir Thomas Stamford Raffles yang mengumpulkan data untuk penulisan “The History of Java". Banyaknya patung dan relief yang melukiskan organ-organ se*s dan perilaku se**ual manusia di Candi Sukuh membuat reaksi miring dari pengunjung. 

Arca menggenggam ke**min
Padahal ada filosofi yang dalam pada Candi Sukuh itu. Yang paling jelas adalah lokasinya kompleks Candi yang terdiri dari tiga tingkatan. Tingkat pertama (Loka pertama) konon dianggap sebagai tingkat awal dari manusia, tepat di lantai di muka gapura ada relief Lingga dan Yoni. Dengan posisi sedang berhubungan. Inilah posisi awal terjadinya manusia, hubungan se*s perempuan dan lelaki melalui ikatan suci pernikahan (terlihat dari lingkaran rantai yang mengelilingi). Saat ini relief ditutup dengan pagar. Tapi dahulu kala relief itu dijadikan pijakan awal untuk uji keperawanan. Disinilah seorang perawan memulai jejak langkahnya untuk menjalankan test keperawanan, ujian awal kesuciannya adalah melangkahi relief Lingga dan Yoni. Kemudian berlari sepanjang Loka kedua menuju bangunan induk Candi Sukuh yang terletak di Loka ketiga. 

Lingga dan Yoni
Untuk mencapai induk Candi Sukuh itu harus menaiki undakan yang sempit dengan batuan undakan yang relatif lebih tinggi dari batu undakan umumnya. Ini disengaja karena merupakan bagian dari ritual keagamaan waktu itu. 

Konon gadis yang pernah melakukan hubungan se*s pranikah akan mengalami robek kain bahkan kain copot saat menaiki undakan itu. Ritual ini akhirnya berkembang lebih jauh -bukan sembarang gadis yang melakukannya tapi hanya dilakukan oleh gadis yang akan memasuki jenjang pernikahan. Bersama calon suaminya mereka mendatangi Candi Sukuh ini dan diharuskan tinggal beberapa hari di Bhurloka dan memperoleh bimbingan tentang hidup berumah tangga dari Ki Pajitu atau Ki Pocitro, putra Ki Guruyu – sosok yang berhasil mempertahankan Candi Sukuh. 

Relief Rahim
Di area Loka ketiga ini banyak berserakan relief-relief dengan kisah-kisah dari Sadewa, Betari Durga, dan Bima. Satu relief yang menggambarkan rahim perempuan. Terlihat bahwa penggambaran rahim perempuan dengan isinya itu seperti menceritakan dari mana manusia berasal dan ke mana manusia akan kembali. Ada ornamen seorang ibu tengah jongkok memandikan bayi kecil. Di bawahnya ada dua manusia berebut seorang anak seolah menggambarkan tarik menarik antara karma baik (subakarma) dengan karma buruk (asubakarma). Pada akhirnya manusia itu sendiri yang menentukan pilihan hidupnya. Sementara tujuan kehidupan setelah mati dilukiskan dengan bersatunya roh dan dewa.



Posting khusus Syariat, Tariqat, Hakikat, Makrifat, silahkan kunjungi:

http://sufipedia.blogspot.com
Visit Sufipedia

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Paseban Jati dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:





http://paseban-jati.blogspot.co.id/p/donasi.html
Visit Donasi Paseban Jati

Anda sedang membaca artikel Yang Berjudul Candi Sukuh di Lereng Gunung Lawu. Jika menurut Anda Candi Sukuh di Lereng Gunung Lawu bermanfaat mohon bantu sebarkan. Untuk menyambung tali silaturahmi silahkan tinggalkan komentar sebelum meninggalkan Paseban Jati. Jika ingin bergabung menjadi anggota Paseban Jati, silahkan klik DAFTAR. Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Mubina Tour Indonesia | Follow FB Fanspages Mubina Tour Indonesia - Sub.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top