Paseban Jati

0
Rangkaian ledakan mengguncang Jakarta, 14 Januari 2015. Tujuh orang, lima diantaranya pelaku, meninggal di kawasan belanja Sarinah, Thamrin Jakarta Pusat. Sedangkan 24 orang lainnya terluka—6 diantaranya anggota Polisi.

Sejarah Pembangunan Gedung Sarinah

Dalam pengantar bukunya yang berjudul Sarinah, Soekarno menuliskan “Dari Mbok Sarinah, saya mendapat pelajaran mencintai 'orang kecil'. Ia orang kecil, tapi jiwanya selalu besar”.

Sosok Mbok Sarinah yang merupakan pengasuh Presiden Soekarno telah memberikan warna dalam tonggak perjalanan Sarinah sebagai sebuah Perusahaan. Sarinah merupakan Department Store pertama Indonesia yang didirikan pada tanggal 17 Agustus 1962, saat ekonomi Indonesia sedang runtuh di tahun 1959. Daya beli lemah, taraf hidup merosot sampai level terendah. Ketika Sarinah didirikan, Sarinah memiliki fasilitas tercanggih di zamannya.

Buku 'Sarinah' Karya: Ir. Soekarno

Kata Bung Karno di tahun 1960, "Ya... Sarinah nama pengasuhku waktu aku kecil, tapi nama Sarinah bisa juga berarti "Siapa Anti Republik Indonesia Niscaya Akan Hancur..."

Berawal dari keinginan Ir. Soekarno sebagai Presiden pertama RI yang ingin menghargai dan memulyakan nama seorang pengasuhnya yang berasal dari kalangan bawah bernama "SARINAH", maka diabadikan sebuah nama pada Department Store pertama di Indonesia pada tahun 1962, tahun dicanangkan sebagai tahun berdirinya PT SARINAH (PERSERO) tepatnya tanggal 17 Agustus.

Gedung Sarinah yang saat ini berdiri sesungguhnya dibangun dengan biaya rampasan perang pemerintah Jepang yang pembukaan Department Store-nya pada tanggal 15 Agustus 1966.

Pada awal berdirinya Sarinah, situasi makro ekonomi Indonesia dalam keadaan yang sangat buruk. Oleh sebab itu Sarinah diharapkan akan menjadi stimulator, mediator dan alat distribusi ke masyarakat luas dan menjalankan fungsinya sebagai stabilisator ekonomi, pelopor dalam pengembangan usaha perdagangan eceran (ritel) serta berpartisipasi dalam perubahan struktur perekonomian Indonesia.

Presiden Soekarno membangun Sarinah untuk memperkuat ekonomi sosialis, bukan untuk dan atas nama kapitalis.

17 AGUSTUS 1962. Ada keramaian di Jalan Thamrin Jakarta Pusat. Presiden Soekarno meletakkan batu pertama pembangunan department store pertama di Indonesia: Sarinah.

Dalam Sidang Paripurna Kabinet Dwikora di Bogor pada 15 Januari 1966, Soekarno menegaskan bahwa Sarinah mutlak perlu untuk sosialistische economie (ekonomi sosialis). “Tidak ada satu negara sosialis tidak mempunyai satu distribusi legal, tidak mempunyai department store. Datanglah ke Hanoi, ada. Datanglah ke Peking, ada. Datanglah ke Nanking, ada. Datanglah ke Shanghai, ada. Datanglah ke Moskow, ada. Datanglah ke Budapest, ada. Datanglah ke Praha, ada,” tandas Soekarno.

Selain sebagai alat distribusi legal, sebagaimana dijelaskan Soekarno, fungsi dari department store untuk menurunkan dan menekan harga. Sebagai “prijs stabilisator,” katanya. Sehingga orang di luar departemen store tersebut tidak berani menjual harga lebih tinggi. “Kalau di department store harganya cuma lima puluh rupiah, di luar departement store, orang tidak berani menjual seratus rupiah.”

Soekarno juga mengingatkan bahwa barang yang dijual department store tersebut harus barang berdikari. Barang bikinan Indonesia. “Yang boleh impor hanya 40%. Tidak boleh lebih. 60% mesti barang kita sendiri. Jual-lah di situ kerupuk udang bikinan sendiri. Jual-lah di situ potlot kita sendiri,” kata dia mewanti-wanti.

Soekarno menugaskan R. Soeharto, Menteri Muda Perindustrian Rakyat sekaligus dokter pribadinya mewujudkan pembangunan Sarinah. Soeharto menjadi presiden direktur PT Department Store Sarinah.

Pada 15 Agustus 1966, Soekarno meresmikan Sarinah yang berlantai 14, sekaligus menandai lahirnya toko serba ada pertama di Asia Tenggara. “Ketika Singapura belum dibangun dan Kuala Lumpur masih rawa-rawa, Jakarta mulai berbenah membangun department store pertama: Sarinah,” tulis Eka Budianta dalam biografi Cakrawala Roosseno. Roosseno adalah arsitek yang terlibat dalam pembangunan Sarinah.

Foto Tempo Dulu Pembangunan Sarinah

Foto Peresmian oleh Soekarno, pemasangan tiang pancang pertama

Pidato Soekarno dipelatakan batu Sarinah
Peletakan batu pertama
Gedung Sarinah di Jalan Thamrin, Jakarta,1980. Sarinah berdiri mencolok tanpa gedung bertingkat lain di sekitarnya, dikelilingi bangunan kumuh
Bunderan perempatan Sarinah jaman dulu
Karyawan Sarinah di depan gedung untuk melihat pengumuman, Jakarta, 1984.
Karyawan menunggu kedatangan pembeli di Jakarta, 1984.

Referensi:
  • http://www.sarinah.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=12:sejarah-sarinah&catid=25:sejarah-sarinah&amp%3BItemid=100
  • http://historia.id/modern/sarinah-toko-murah-bukan-toko-mewah
  • http://bumn.go.id/sarinah/halaman/41/tentang-perusahaan.html
  • http://www.kaskus.co.id/thread/536c9774f7ca172f508b47b1/pict-foto-jadul-mall-sarinah-thamrin-jakarta-mall-pertama-di-indonesia/

Posting khusus Syariat, Tariqat, Hakikat, Makrifat, silahkan kunjungi:

http://sufipedia.blogspot.com
Visit Sufipedia

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Paseban Jati dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:





http://paseban-jati.blogspot.co.id/p/donasi.html
Visit Donasi Paseban Jati

Anda sedang membaca artikel Yang Berjudul Bom Sarinah Yang Mengingatkan kembali Sejarah Pembangunannya. Jika menurut Anda Bom Sarinah Yang Mengingatkan kembali Sejarah Pembangunannya bermanfaat mohon bantu sebarkan. Untuk menyambung tali silaturahmi silahkan tinggalkan komentar sebelum meninggalkan Paseban Jati. Jika ingin bergabung menjadi anggota Paseban Jati, silahkan klik DAFTAR. Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Mubina Tour Indonesia | Follow FB Fanspages Mubina Tour Indonesia - Sub.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top