Paseban Jati

0
Mengenal Nabi Khidir as
Nama sebenarnya Nabi Khidir ialah Balya Bin Malkan Bin Faligh Bin ‘Abir Bin Syalikh Bin Arfakhsyaz Bin Sam Bin Nabi Nuh. Dan Gelarnya ialah Abu Al’ Abbas. Beliau Juga dikenal dengan panggilan Khidir Karena Dua Sebab. Sebab Pertama - Rasulullah SAW Bersabda: “Ia dinamakan Khidir Karena ketika Ia duduk di atas rumput tiba-tiba memancar cahaya hijau dari arah belakangnya (Hadits Abi Hurairah yang diriwayatkan Oleh Bukhari). Sebab Kedua - Al-Khattaby Berkata : Dia dinamakan Khidir Karena wajahnya tampan dan berseri-seri (Al-Bidayah Wal Nihayah-Ibnu Katsir 1/327).

Malkan adalah ayahanda dari Nabi Khidir adalah seorang Raja yang sangat berpengaruh dan terkenal dengan kekejamannya. Ketika Nabi Khidir masih kecil, beliau diantar belajar kepada seorang guru yang berakhlak mulia. Di antara rumah guru dan istana Malkan, ada seorang ahli ibadah yang mana Nabi Khidir sangat tertarik dengannya. Maka beliau belajar dan tinggal bersama seorang yang ahli ibadah itu. Gurunya beranggapan bahwa Nabi Khidir berada di istana Raja Malkan. Sedangkan, Raja Malkan juga beranggapan bahwa Nabi Khidir berada di rumah gurunya. Tetapi sebenarnya, Nabi Khidir tinggal dan belajar secara tidak resmi dengan seorang yang ahli ibadah itu.

Setelah Nabi Khidir beranjak dewasa, pembesar-pembesar istana mempersiapkan supaya beliau segera dinikahkan supaya mendapatkan keturunan atau generasi penerus Kerajaan Raja Malkan. Kemudian Raja Malkan menawarkan dan menyuruh Nabi Khidir membina rumah tangga. Namun Nabi Khidir enggan menerima tawaran tersebut. Setelah berulangkali disuruh oleh ayahandanya, akhirnya Nabi Khidir setuju dan menikah dengan seorang Puteri Raja.

Setelah agak lama menjadi pasangan suami isteri, maka Nabi Khidir memberitahu isterinya: ”Aku beritahu kepadamu tentang suatu rahasiaku, jika kamu rahasiakan, kamu akan selamat di dunia dan di akhirat tetapi jika kamu bocorkan rahasiaku ini, kamu akan disiksa di dunia dan di akhirat.” Isterinya bertanya ”Apakah rahasia itu ?” Nabi Khidir menjawab: “Sesungguhnya aku ini seorang lelaki yang beragama Islam. Bukan seperti ayahku dan aku tidak memerlukan perempuan dalam hidupku. Oleh karena itu, jika kamu setuju hidup bersamaku dan mengikuti agamaku. Maka, kita boleh terus hidup bersama. Dan sekiranya, kamu tidak setuju dengan Ku, Maka aku membolehkan kamu pulang ke rumah keluargamu.” Isteri Nabi Khaidir menjawab ”Aku akan terus setia bersamamu.”

Setelah lama berumah tangga dan tidak mempunyai anak maka pembesar negara dan orang banyak bertanya kepada Raja Malkan. ”Bahwasanya anak kamu itu sebenarnya mandul dan tidak dapat memperolehi anak.” Lantas Raja Malkan bertanya kepada Nabi Khidir: ”Telah lama kamu menikah tetapi hingga hari ini kamu masih belum mempunyai anak.” Jawab Nabi Khidir: ”Hal ini bukan di bawah kekuasaanku tetapi di bawah kekuasaan Tuhanku Allah swt. Dia mengaruniakan anak kepada siapa yang dikehendakinya.” Pertanyaan yang sama ditanyakan oleh Raja Malkan kepada isteri Nabi Khidir. Jawaban yang diperoleh daripada isteri Nabi Khidir adalah sama sebagaimana yang diperoleh daripada Nabi Khidir.

Setelah sekian lama telah menikah tetapi masih belum dikaruniai anak, Raja Malkan menyuruh Nabi Khidir menceraikan isterinya. Nabi Khidir enggan berbuat demikian pada mulanya tetapi Raja Malkan terus memaksa Nabi Khidir dan akhirnya Raja Malkan memisahkan antara Nabi Khidir dan isterinya. Kemudian secara paksa, Raja Malkan menikahkan Nabi Khidir dengan seorang janda muda yang telah mempunyai anak dengan harapan mudah-mudahan perkawinan ini nanti akan membuahkan hasil, yaitu mempunyai anak untuk meneruskan keturunan dan kerajaan Raja Malkan.

Malangnya keadaan yang sama terjadi. Setelah lama menikah, mereka masih belum dikaruniai anak. Apabila Nabi Khidir ditanya tentang hal ini, jawabannya sama seperti dahulu. Kemudian Raja Malkan bertanya kepada isteri kedua Nabi Khidir: ”Kamu ini adalah janda muda yang sudah mempunyai anak sebelum menikah dengan anakku, kenapa pula kamu tidak memperoleh anak setelah menikah dengannya?”

Isteri kedua Nabi Khidir pun menjawab: ”Semenjak kami menikah hingga sekarang, saya tidak pernah disentuh sama sekali oleh beliau.” Kemudian isteri pertama Nabi Khaidir dipanggil dan ditanya, jawabannya sama belaka. Nabi Khaidir dipanggil oleh Raja Malkan dan dimarahi dengan bahasa yang kesat serta kasar. Sehingga hati Nabi Khidir terasa. Justru itu, Nabi Khidir berasa tidak bahagia, tidak selesa dan tidak tenteram untuk tinggal di istana Raja Malkan. Akhirnya Nabi Khidir meninggalkan istana Raja Malkan dan pergi merantau.

Raja Malkan, ayahanda dari Nabi Khidir sangat sedih dan menyesal dengan kejadian itu. Justru Raja Malkan mengerahkan 100 orang mencari Nabi Khidir ditempat yang berlainan, sebelah utara, selatan, timur dan barat. Mereka berpencar mengikuti kumpulan. Akhirnya, sekumpulan sepuluh orang berhasil menemui Nabi Khidir di sebuah pulau yang kecil dan terpencil.

Nabi Khidir berkata kepada kumpulan 10 orang ini. ”Aku akan katakan sesuatu yang bila kamu rahasiakan, kamu akan selamat di dunia dan akhirat. Tetapi jika kamu bocorkan rahasia ini, kamu akan disiksa di dunia dan diakhirat.” Mereka kumpulan 10 orang bertanya ”apakah rahasia itu?’ namun Nabi Khidir bertanya lagi kepada mereka ”Adakah orang lain yang mencari aku selain daripada kamu sekalian yang bersepuluh.” ”Ya, ada” jawab mereka. Nabi Khaidir terus berkata ”Jika kamu merahasiakan pertemuan kita ini dari ayahandaku tentang pertemuan kita di pulau kecil ini. Sebabnya, jika kamu beritahu ayahandaku tentang pertemuan kita ini, nanti aku akan dibunuh dan kamu juga akhirnya akan dibunuh selepas itu,”

Namun setelah kumpulan sepuluh pekerja istana ini pulang ke istana Malkan dan bertemu Raja Malkan, sembilan daripada mereka jujur kepada Raja Malkan dengan memberitahu bahwa mereka telah bertemu Nabi Khidir. Manakala, hanya seorang yang merahasiakan pertemuan tersebut daripada Raja Malkan. Sembilan yang mengaku bertemu Nabi Khidir dikerahkan untuk mencari dan membawa pulang Nabi Khidir ke istana. Malangnya, Nabi Khidir tidak ada di pulau kecil tersebut karena beliau telah merantau ke tempat yang lain. Semua sembilan orang pekerja istana ini pulang dengan tangan kosong dan mati dihukum pancung oleh Raja Malkan. Yang seorang lagi selamat karena dia menjaga rahasia dan telah melarikan diri dari istana Raja Malkan.

Isteri kedua Nabi Khidir si janda muda itu juga turut di hukum mati karena menjadi pencetus kepada kekacauan yang berlaku dalam istana Raja Malkan. Karena takut dibunuh oleh Raja Malkan, bekas isteri pertama Nabi Khidir, si puteri raja lari meninggalkan istana Raja Malkan bersama-sama pekerja istana yang menjaga rahasia.

Akhirnya mereka berdua bertemu di perantauan dan mereka berjanji untuk menutup rahasia masing-masing. Mereka akhirnya bertemu jodoh dan menikah. Mereka merantau ke Mesir dan bekerja dengan Raja Fir’aun di sana. Si isteri bekerja sebagai pengasuh anak perempuan Fir’aun. Dalam sejarah dia dikenali dengan nama Mashitah (tukang sikat rambut). Sementara, suaminya pula bekerja sebagai tukang kayu, namanya ialah Hizqil (pembuat kotak yang menghanyutkan Nabi Musa as ketika bayi di dalam sungai Nil).


Posting khusus Syariat, Tariqat, Hakikat, Makrifat, silahkan kunjungi:

http://sufipedia.blogspot.com
Visit Sufipedia

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Paseban Jati dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:





http://paseban-jati.blogspot.co.id/p/donasi.html
Visit Donasi Paseban Jati

Anda sedang membaca artikel Yang Berjudul Mengenal Nabi Khidir as. Jika menurut Anda Mengenal Nabi Khidir as bermanfaat mohon bantu sebarkan. Untuk menyambung tali silaturahmi silahkan tinggalkan komentar sebelum meninggalkan Paseban Jati. Jika ingin bergabung menjadi anggota Paseban Jati, silahkan klik DAFTAR. Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Mubina Tour Indonesia | Follow FB Fanspages Mubina Tour Indonesia - Sub.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top