Berawal dari kisah Kobil dan Habil yang merupakan keturunan langsung dari Nabi Adam as maka proses penyebaran penduduk bumi ini yang disebut sebagai khalifah telah melalui proses yang sangat panjang sekali (QS. Al Maidah: 27)
Tetapi dari cerita di atas ternyata ada sebuah kisah dan hikmah yang nyaris tidak pernah dipublikasikan kepada umum dikarenakan sumbernya yang masih berdasarkan cerita turun temurun dari nenek moyangnya.
Alkisah dahulu kala Nabi Adam AS beserta Hawa setiap melahirkan anak yang selalu “kembar” laki-laki dan perempuan.
Hingga akhirnya dari 3 anak laki-lakinya (beserta istrinya; dengan cara kawin silang antar saudara) tersebut diperintahkan untuk mengisi masing-masing negeri yang masih kosong.
Satu anaknya yang pertama mendiami daratan Afrika.
Satu anaknya yang kedua mendiami daratan Arabia.
Dan yang ketiga mendiami daratan Asia (tanah Jawa).
Dalam kisah tersebut diceritakan bahwa diantara anaknya yang paling “CERDAS” itu tiada lain bernama Nabi Sis as, ditunjuk untuk menempati daerah yang disebut sebagai tanah Jawi.
Beliau inilah yang merupakan cikal bakal nenek moyang kita yang diturunkan di tanah JAWA ini.
Kemungkinan Nabi Sis as adalah Nabi Syit as.
Dalam bahasa Jawi Kuno, arti Jawa adalah moral atau akhlaq, maka dalam percakapan sehari-hari apabila dikatakan seseorang dikatakan: ora jowo berarti tidak punya akhlaq atau tidak punya sopan santun.
Menurut mitologi Jawa yang telah menjadi cerita turun temurun, bahwa asal usul bangsa Jawa adalah keturunan BRAHMA DAN DEWI SARASWATI dimana salah satu keturunannya yang sangat terkenal dikalangan Guru Hindustan (India) dan Guru Budha (Cina) adalah Bethara Guru Janabadra yang mengajarkan “ILMU KEJAWEN”. Sejatinya “Ilmu Kejawen” adalah “Ilmu Akhlaq” yang diajarkan Nabi Ibrahim AS yang disebut dalam Al-Qur’an “Millatu Ibrahim” dan disempurnakan oleh Nabi Muhammad SAW dalam wujud Al-Qur’an dengan “BAHASA ASLI (ARAB)”, dengan pernyataannya “tidaklah aku diutus, kecuali menyempurnakan akhlaq”.
Dalam buku kisah perjalanan Guru Hindustan di India maupun Guru Budha di Cina, mereka menyatakan sama-sama belajar “Ilmu Kejawen” kepada Guru Janabadra dan mengembangkan “Ilmu Kejawen” ini dengan nama sesuai dengan asal mereka masing-masing, di India mereka namakan “Ajaran Hindu”, di Cina mereka namakan “Ajaran Budha” dan di timur tengah Islam Dalam sebuah riset terhadap kitab suci Hindu, Budha, Injil dan Al-Qur’an, ternyata tokoh BRAHMA sebenarnya adalah NABI IBRAHIM, sedang DEWI SARASWATI adalah DEWI SARAH yang menurunkan bangsa-bangsa selain ARAB. Sedangkan dalam bahasa Ibrani ABRAHAM.
Wasiat Nabi Ibrahim as
Nabi Ibrahim as, yang merupakan bapak dari para nabi, mempunyai 3 (tiga) istri yaitu Siti Sarah, Siti Hajar dan Siti Qanturah (Qatura/Keturah). Sarah melahirkan Nabi Ishak as (Isaac), Hajar (Hagar) melahirkan Nabi Ismail (Ishmael) dan Keturah melahirkan 6 (enam) orang anak yaitu Zimran, Jakshan, Medan, Midian, Ishbak dan Shuah.
“Now the sons of Keturah, Abraham’s wife:she bare Zimran, and Jokshan, and Medan, and Midian, and Ishbak, and Shuah. And the sons of Jokshan; Sheba, and Dedan”. (Genesis 1:32)
Nabi Ibrahim berasal dari bangsa Ibriyah atau ‘Abara yang berarti menyeberang, nama Ibrahim merupakan asal dari nama Brahma. Beberapa fakta :
- Nabi Ibrahim as, memiliki istri bernama Siti Sarah, sementara Brahma pasangannya bernama Saraswati.
- Nabi Ibrahim as, hampir mengorbankan anak sulungnya Nabi Ismail as, sementara Brahma terhadap anak sulungnya Atharva.
- Brahma perlambang Monotheisme yaitu keyakinan kepada Tuhan Yang Maha Esa (Birhaman), sementara itu Nabi Ibrahim adalah rasul yang mengajarkan keesaan Allah SWT.
- Nabi Ibrahim mendirikan Baitullah (Ka’bah) di Bakkah (Makkah), sementara Brahma membangun rumah Tuhan agar Tuhan diingat disana.
Suku Jawa sudah sejak dulu menganut Monotheisme seperti keyakinan adanya Sang Hyang Widhi atau Sangkan Paraning Dumadi. Selain suku Jawa pemahaman Monotheisme juga terdapat didalam masyarakat Sunda kuno. Hal ini bisa kita jumpai pada keyakinan Sunda Wiwitan mereka menyakini adanya Allah Yang Maha Kuasa yang dilambangkan dengan ucapan bahasa Nu Ngersakeun atau disebut juga Sang Hyang Keresa.
Sehingga wajar bila mayoritas Bani Jawi menerima Islam sebagai penyempurna ajaran Monotheisme (Ajaran Tauhid) yang dibawa leluhur nabi Ibrahim as.
Kita telusuri bait 28 kitab Musarar Jayabaya;
“Prabu tusing waliyullah, kadhatone pan kalih, ing mekah ingkang satunggal, tanah jawi kang sawiji.....”
(raja utusan waliyullah berkedaton dua di Mekah yang pertama, tanah Jawi yang satu ….)
Saat Nabi Ibrahim akan menutup mata terakhir! Beliau mengumpulkan anak-anak dari istri ketiga Siti Keturah:
“Abraham took another wife, whose name was Keturah. She bore him Zimran, Jokshan, Medan, Midian, Ishbak and Shuah.Jokshan was the father of Sheba and Dedan; the descendants of Dedan were the Asshurites, the Letushites and the Leummites.The sons of Midian were Ephah, Epher, Hanoch, Abida and Eldaah. All these were descendants of Keturah”. (Genesis 25:1-4)
Nabi Ibrahim as, pun memanggil anak-anaknya dari Istri ketiga Siti Keturah yakni : Zimra, Jukshan, Madyan, Ishbak, Medan dan Shuah pun mengelilingi ayahandanya. Nabi Ibrahim as, berpesan kepada mereka suatu Pesan yang teramat penting. Dalam hati beliau (Nabi Ibrahim as) amat bersyukur kepada Allah SWT karena telah memberikan anugerah yang berlimpah-limpah selepas kehamilan Siti Sarah istri pertama yang sekian lama tidak melahirkan anak dan nyaris dianggap mandul (QS. Hud :72).
Ketenangan terlihat jelas pada wajah beliau (Nabi Ibrahim as) setelah Siti Sarah tidak lagi menunjukkan perasaan cemburu kepada Siti Hajar dan anaknya Nabi Ismail as. Semua misi dan perintah Allah SWT telah dijalankan dengan Tabah dan Bijaksana, seperti berjalan melitasi empayar Firaun kuno (saat dimana Allah SWT menakdirkan beliau bertemu dengan istri keduanya yaitu Siti Hajar), perdebatan dengan raja Namrud (Nimrod), peristiwa dibakar api besar, peristiwa hijrahnya Siti Hajar dengan Nabi Ismail as, serta perintah Allah SWT untuk mengorbankan anaknya Nabi Ismail as.
Disaat-saat ajal sudah dekat, Allah SWT pun mewahyukan kepadanya untuk melaksanakan satu misi penting sebelum menutup mata di dunia fana ini.
“Jika itu yang Allah SWT perintahkan kepada Ayahanda, kami sanggup melaksanakan, semoga Allah SWT memberkati kita semua dengan rahmat dan kasih sayang-Nya”
Nabi Ibrahim as, tersentak dari lamunannya takkala mendengar seorang anaknya berkata demikian. Lega hati Nabi Ibrahim as, demi mendengar kata-kata anak-anaknya, satu persatu menyatakan KESANGGUPANNYA melaksanakan perintah Allah SWT, maka Nabi Ibrahim as, pun bangkit dari tempat duduknya.
“Abraham left everything he owned to Isaac.But while he was still living, he gave gifts to the sons of his wife and sent them away from his son Isaac to the land of the east” (Genesis 25:5-6)
Nabi Ibrahim as, MEMBERIKAN SESUATU yang amat BERHARGA kepada anak-anaknya, SESUATU YANG MENJADI RAHASIA KEPADA ANAK KETURUNAN SITI KETURAH. KUNCI-KUNCI RAHASIA PERMATA EMAS atau MEWARISKAN PUSAKA (KERIS) juga sebagai tanda menunjukkan mereka adalah keturunan dari Nabi Ibrahim as “patriach” bertaraf rasul yang bergelar kekasih Allah SWT. RAHASIA YANG DICARI-CARI DIBURU DAN DI IDAM-IDAMKAN KAWAN DAN LAWAN.
Kitab Musarar Jayabaya (Asmarandana) no.10.
Ecis wesi udharati, ing tembe ana maulana, pan cucu rasul jatine, alunga mring tanah jawa, nggawa ecis punika, kinarya dhuwung puniku, dadi punden bekel jawa.
(senjata pusaka keris berguna untuk mengatasi masalah, kelak kemudian hari ada Maulana, masih cucu Rasulullah Muhammad saw, yang mengembara sampai ke pulau jawa yang membawa pusaka tersebut dan kelak menjadi cikal bakal dari tanah Jawa)
“…sent them away from his son Isaac to the land of the east.” (Genesis 25:6 New International Version)
Maka mereka anak-anak dari Siti Keturah bergerak ke arah timur, melintasi padang pasir dan kota-kota Akkadia-Babilon, disuatu tempat mereka pun berhenti dan memperbincangkan sesuatu, melaksanakan perintah Allah SWT yang diwariskan oleh ayahanda mereka dibaca kembali satu persatu. Merekapun berdiskusi dan kelihatannya mereka berpencar menjadi dua.
Diatas adalah petikan dari Kitab Kejadian dan Kitab Injil yang merupakan penyimpanan rahasia terbesar berkenaan satu bangsa yang bergerak ke timur dunia bagi pengembangan keturunan manusia seperti yang diperintahkan Allah SWT.
Bangsa terahasia inilah yang merupakan PEMEGANG RAHASIA AKHIR JAMAN, SEKALIGUS YANG MENJADI SUMBER ALTER TERAHASIA BANGSA MISTERI.
Apakah yang dimaksud ALTER? Alter adalah kemampuan spritual luar biasa yang menakjubkan (Ahli Tirakat). Alter inilah yang tersembunyi didalam setiap orang bani Jawa YANG MENGENAL DIRINYA, ASAL USULNYA DAN SIAPA DIRINYA YANG SEBENARNYA ?.
Kini mereka (anak-anak keturunan dari Siti Keturah) telah sampai ditempat yang dimaksud, yakni mereka telah menemukan benua yang dijanjikan. Kerena kelelahan mereka tertidur panjang, istirahat dengan lelapnya. tanpa ada yang mengganggu. bangsa yang hilang tetap tersembunyi. AJARAN NABI IBRAHIM AS, MAKIN BANYAK DILUPAKAN, TIADA SIAPA LAGI YANG MENGETAHUI TENTANG TUHAN YANG MAHA ESA.
Akan tetapi generasi bangsa Jawa yang terus tumbuh, tetap mencari Tuhan di tanah Jawa, datanglah Hindu, Budha, Islam ….. telah menemui sesuatu yang hilang sejak ribuan tahun silam, mengingatkan wahyu warisan dari ayahanda Nabiyullah Ibrahim as, maka tidaklah heran kalo masyarakat Indonesia menerima Islam karena nenek moyang kita mengajarkan MONOTHAISME.
Dalam bait Uga Wangsit Siliwangi: ”Mingkin hareup mingkin hareup, loba buta nu baruta, naritah deui nyembah berhala. Laju bubuntut salah nu ngatur, panarat pabeulit dina cacadan; da nu ngawalukuna lain jalma tukang tani. Nya karuhan: taraté hépé sawaréh, kembang kapas hapa buahna; buah paré loba nu teu asup kana aseupan. Da bonganan, nu ngebonna tukang barohong; nu tanina ngan wungkul jangji; nu palinter loba teuing, ngan pinterna kabalinger”.
”Semakin maju semakin banyak penguasa yang buta tuli, memerintah sambil menyembah berhala. Lalu anak-anak muda salah pergaulan, aturan hanya menjadi bahan omongan, karena yang membuatnya bukan orang yang mengerti aturan itu sendiri. Sudah pasti : bunga teratai hampa sebagian, bunga kapas kosong buahnya, buah pare banyak yang tidak masuk kukusan. Sebab yang berjanjinya banyak tukang bohong, semua diberangus janji-janji belaka, terlalu banyak orang pintar, tapi pintar keblinger.”
”Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah SWT ialah orang yang paling bertakwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal” (Al Hujuraat : 13)
“..Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan [768] yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.(Q.S Ar-Ra’d: 11)
Bagi orang-orang yang memenuhi seruan Tuhannya, (disediakan) pembalasan yang baik. Dan orang-orang yang tidak memenuhi seruan Tuhan, sekiranya mereka mempunyai semua (kekayaan) yang ada di bumi dan (ditambah) sebanyak isi bumi itu lagi besertanya, niscaya mereka akan menebus dirinya dengan kekayaan itu. Orang-orang itu disediakan baginya hisab yang buruk dan tempat kediaman mereka ialah Jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kediaman.(QS. Ar-Ra’d :18)
Adakah orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itu benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang dapat mengambil pelajaran,.(QS. Ar-Ra’d :19)
(yaitu) orang-orang yang memenuhi janji Allah dan tidak merusak perjanjian..(QS. Ar-Ra’d :20)
“Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) do`a yang benar. Dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah SWT tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya [769]. Dan do`a (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka…(QS. Ar-Ra’d :14)
QS. Al-Baqarah (2): 213: ”Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus".
QS. Al-Maaidah(5): 48: ”Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur`an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian [421] terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah SWT turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu [422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah SWT menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu.
Sumber :
http://ruangpelangi.wordpress.com/nusantara/
Posting khusus Syariat, Tariqat, Hakikat, Makrifat, silahkan kunjungi:
Visit Sufipedia
Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Paseban Jati dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:
Visit Donasi Paseban Jati
Anda sedang membaca artikel Yang Berjudul Leluhur Bani Jawi. Jika menurut Anda Leluhur Bani Jawi bermanfaat mohon bantu sebarkan. Untuk menyambung tali silaturahmi silahkan tinggalkan komentar sebelum meninggalkan Paseban Jati. Jika ingin bergabung menjadi anggota Paseban Jati, silahkan klik DAFTAR. Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Mubina Tour Indonesia | Follow FB Fanspages Mubina Tour Indonesia - Sub.