UNTUK HALAMAN YANG TERAKHIR INI; saya gali sejarah KALIMANTAN SELATAN pada abad ke 18 (delapan belas).
Ada beberapa tokoh yang terkenal ditengah-tengah:
PERTAMA ialah SYEKH ABDUL HAMID TATAKAN/RANTAU, yaitu dengan gelar DATUK SANGGUL / DATUK KUNING.
KEDUA ialah SYEKH MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
KETIGA ialah SYEKH ABDUL HAMID ABULUNG
KEEMPAT ialah SYEKH MUHAMMAD NAFIS AL BANJARI
Dan pada abad ke-19 bertambah banyak lagi tokoh-tokoh agama di Kalimantan ini. Dan akhirnya pada abad ke-20 banyak lagi melahirkan tokoh-tokoh baru untuk penerus perjuangan beliau itu.
Jadi tokoh-tokoh empat besar itu tadi patut kita warisi, karena adalah berdasarkan Al-Qur’an dan Hadist dan Ijma Ulama yang Ahlus Sunnah Wal Jama’ah yang hak.
Bagaimana kita hendak ingkar dengan ajaran-ajarannya yang berbau dengan kebenaran itu.
Demikian pula wali-wali itu adalah di bawah nabi sebagai khalifah didalam bumi ini, sedang nabi-nabi itu beroleh wahyu dan wali-wali beroleh ilham.
Marilah kita teruskan perjuangan yang gigih itu untuk merebut kembali kemenangan yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita dahulu. Beranikanlah dirimu untuk terjun dimedan laga, untuk meraih kemenangan yang gilang-gemilang. Serahkanlah dirimu bulat-bulat kepadanya, niscaya Tuhan berdiri dihadapanmu sekaliannya. Kita semua harus berani jangan pengecut; karena pengecut itu adalah bibit segala dosa durhaka. Kalau siapa pengecut dalam perjuangan, itu namanya pahlawan syaiton namanya. Dan siapa berani berjuang dengan Allah, ia akan mendapat gelar pahlawan Tuhan. Pilihlah antara dua, ingin jadi pahlawan Tuhan atau jadi pahlawan syaiton.
Marilah kita menuju kebenaran; insya Allah, Tuhan akan menunjukkan jalannya.
Lihat contoh sebagai pahlawan Tuhan yaitu;
DATUK ABULUNG mati dalam mempertahankan agamanya. Dan beliau meninggalkan warisan yaitu sebuah kata-kata mutiara yang lebih berharga daripada harta benda dunia, apakah kata-kata itu;
TIADA YANG MAUJUD, MELAINKAN HANYALAH DIA
DIA ADALAH AKU
DAN AKU ADALAH DIA
Inilah intisari tasawuf beliau
Dan DATUK SANGGUL mewariskan kalimat; A, I, U
Dan DATUK KELAMPAIAN mewariskan kalimat; L, L, L
Dan DATUK MUHAMMAD NAFIS mewariskan sebuah kitab yang bernama ADDURUN NAFIS
Dengan intisarinya yang berbunyi; A, A, A
Apakah arti dan makna A, I, U, itu?
Apakah arti dan makna L, L, L, itu?
Dan apakah arti dan makna dari A, A, A?
Marilah kita gali selanjutnya sampai tuntas, siapa beroleh Petunjuk, dialah yang beruntung
DEMIKIANLAH RIWAYAT SINGKAT TENTANG TOKOH “KEAGAMAAN DI KALIMANTAN SELATAN, KHUSUSNYA, DAN KALIMANTAN UMUMNYA.
Ziarah Makam Datuk Sanggul Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan merupakan daerah yang memiliki tradisi keislaman yang kuat. Di sini terdapat "Serambi Mekkah", yakni kota Martapura di kabupaten Banjar. Martapura merupakan kota santri yang telah mencetak ribuan santri, dan ratusan ulama mumpuni.
Kalimantan Selatan merupakan daerah yang memiliki tradisi keislaman yang kuat. Di sini terdapat "Serambi Mekkah", yakni kota Martapura di kabupaten Banjar. Martapura merupakan kota santri yang telah mencetak ribuan santri, dan ratusan ulama mumpuni.
Kuatnya akar Islam di tanah Banjar tidak lepas dari peran perjuangan para ulama dan waliyullah di masa kerajaan Banjar dahulu. Siapa tak mengenal Syekh Muhammad Arsyad al Banjary dengan kitab Sabilal Muhtadinnya. Kitab ini diterbitkan dan dipelajari tidak hanya di Indonesia tapi sampai ke manca negara seperti Malaysia dan Brunnei Darussalam.
Para wali di tanah Banjar di masa lalu sering diberi gelar Datu (gelar kehormatan di Malaysia, Datuk). Misalnya Datu Sanggul, Datu Suban, Datu Kelampayan. Sedangkan di masa sekarang ada ulama besar dan kharismatik di Kalsel, yakni Tuan Guru Sekumpul yang kini bermakam di Sekumpul Martapura.
Warga Kalsel yang ingin ziarah biasanya mengunjungi makam Guru Sekumpul, Datu Kelampayan, dan Datu Sanggul. Tiga tempat ziarah ini menjadi sering menjadi paket "wajib" bagi orang yang ingin ziarah di tanah Banjar.
Datu Sanggul merupakan gelar kehormatan kepada seorang wali Allah di tanah Banjar. Nama asli beliau adalah Abdus Shamad yang berasal dari Palembang dan hidup pada abad 18 Masehi.
Semasa muda, Abdus Shamad gemar melanglang buana menuntut ilmu Agama Islam. Setelah merantau ke berbagai negeri di seberang lautan, akhirnya sampailah beliau ke Muning, di kabupaten Tapih, Kalsel. Di sana beliau menuntut ilmu kepada seorang wali yang bernama Datu Suban.
Penyebab Abdus Shamad muda pergi ke Kalimantan untuk menuntut ilmu karena ada firasat melalui mimpi. Suatu ketika beliau bermimpi bertemu dengan seorang tua. Sambil berjabat tangan, orang tua tersebut berkata: "Jika Ananda ingin menuntut ilmu yang sejati hendaklah ananda berguru pada Datu Suban di pulau Kalimantan di Kampung Muning Pantai Jati Munggutayuh Tiwadak Gampa daerah Tatakan".
Ketaatan dan kepatuhan Abdus Shamad membuatnya menjadi murid kesayangan Datu Suban. Berbagai ilmu agama dipelajarinya hingga akhirnya Abdus Shamad menjadi seorang wali di tanah Banjar yang memiliki Kharamah luar biasa dan diberi gelar Datu Sanggul.
Kini makam beliau dapat ditemui di desa Tatakan kabupaten Tapin sekitar 500 meter dari pinggir jalan provinsi. Kompleks makam beliau oleh pemerintah dijadikan Benda Cagar Budaya yang dilindungi.
Setiap hari banyak peziarah berkunjung ke makam ini. Mereka tidak hanya datang dari kabupaten Tapin saja, tetapi dari Kalsel, Kalteng, Kalbar, Kaltim bahkan dari luar pulau Kalimantan. Bahkan terkadang ada peziarah yang datang dari Malaysia dan Brunei Darussalam.
Walaupun beliau telah wafat lebih dari 3 abad yang lampau tapi makam beliau tetap terjaga. Setiap hari banyak peziarah yang datang. Selain ziarah ke makam, di tempat itu disediakan bagian khusus buat orang yang ingin mengadakan selamatan. Disediakan air khusus untuk diminum yang telah didoakan oleh ulama setempat.
Di koridor menuju makam terdapat berbagai dagangan. Berbagai souvenir dan perlengkapan muslim dapat ditemui di sini.
Para wali di tanah Banjar di masa lalu sering diberi gelar Datu (gelar kehormatan di Malaysia, Datuk). Misalnya Datu Sanggul, Datu Suban, Datu Kelampayan. Sedangkan di masa sekarang ada ulama besar dan kharismatik di Kalsel, yakni Tuan Guru Sekumpul yang kini bermakam di Sekumpul Martapura.
Warga Kalsel yang ingin ziarah biasanya mengunjungi makam Guru Sekumpul, Datu Kelampayan, dan Datu Sanggul. Tiga tempat ziarah ini menjadi sering menjadi paket "wajib" bagi orang yang ingin ziarah di tanah Banjar.
Datu Sanggul merupakan gelar kehormatan kepada seorang wali Allah di tanah Banjar. Nama asli beliau adalah Abdus Shamad yang berasal dari Palembang dan hidup pada abad 18 Masehi.
Semasa muda, Abdus Shamad gemar melanglang buana menuntut ilmu Agama Islam. Setelah merantau ke berbagai negeri di seberang lautan, akhirnya sampailah beliau ke Muning, di kabupaten Tapih, Kalsel. Di sana beliau menuntut ilmu kepada seorang wali yang bernama Datu Suban.
Penyebab Abdus Shamad muda pergi ke Kalimantan untuk menuntut ilmu karena ada firasat melalui mimpi. Suatu ketika beliau bermimpi bertemu dengan seorang tua. Sambil berjabat tangan, orang tua tersebut berkata: "Jika Ananda ingin menuntut ilmu yang sejati hendaklah ananda berguru pada Datu Suban di pulau Kalimantan di Kampung Muning Pantai Jati Munggutayuh Tiwadak Gampa daerah Tatakan".
Ketaatan dan kepatuhan Abdus Shamad membuatnya menjadi murid kesayangan Datu Suban. Berbagai ilmu agama dipelajarinya hingga akhirnya Abdus Shamad menjadi seorang wali di tanah Banjar yang memiliki Kharamah luar biasa dan diberi gelar Datu Sanggul.
Kini makam beliau dapat ditemui di desa Tatakan kabupaten Tapin sekitar 500 meter dari pinggir jalan provinsi. Kompleks makam beliau oleh pemerintah dijadikan Benda Cagar Budaya yang dilindungi.
Setiap hari banyak peziarah berkunjung ke makam ini. Mereka tidak hanya datang dari kabupaten Tapin saja, tetapi dari Kalsel, Kalteng, Kalbar, Kaltim bahkan dari luar pulau Kalimantan. Bahkan terkadang ada peziarah yang datang dari Malaysia dan Brunei Darussalam.
Walaupun beliau telah wafat lebih dari 3 abad yang lampau tapi makam beliau tetap terjaga. Setiap hari banyak peziarah yang datang. Selain ziarah ke makam, di tempat itu disediakan bagian khusus buat orang yang ingin mengadakan selamatan. Disediakan air khusus untuk diminum yang telah didoakan oleh ulama setempat.
Di koridor menuju makam terdapat berbagai dagangan. Berbagai souvenir dan perlengkapan muslim dapat ditemui di sini.
Sekian.
WASSALAM
Sumber:
https://www.academia.edu/8744844/ISI_KITAB_BARENCONG_full_114_halaman_
Di edit dan di posting ulang oleh Paseban Jati
Posting khusus Syariat, Tariqat, Hakikat, Makrifat, silahkan kunjungi:
Visit Sufipedia
Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Paseban Jati dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:
Visit Donasi Paseban Jati
Anda sedang membaca artikel Yang Berjudul Kitab Barencong - Penutup (59). Jika menurut Anda Kitab Barencong - Penutup (59) bermanfaat mohon bantu sebarkan. Untuk menyambung tali silaturahmi silahkan tinggalkan komentar sebelum meninggalkan Paseban Jati. Jika ingin bergabung menjadi anggota Paseban Jati, silahkan klik DAFTAR. Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Mubina Tour Indonesia | Follow FB Fanspages Mubina Tour Indonesia - Sub.
alhamdulillah,bertambah wawasan ambo.
ReplyDelete