Paseban Jati

1
Yang dinamakan kesaksian: sebab diwaktu menyampaikan sunnah supaya disaksikan oleh sanak saudara kita sesama muslim, yaitu semua titah yang dititahkan didalam alam dunia ini diantaranya; seperti bumi, langit, bulan, bintang, matahari, api, angin, air dan tanah dan lain-lain sebagainya, supaya semua menjadi saksi dan menyaksikan bahwa kita sekarang ini sudah mengakui berdirinya dan adanya Tuhan dan jadi hamba Tuhan, karena Tuhan itu mempunyai dua sifat:
  1. Sifat Ketuhanan (Lahud)
  2. Sifat Kehambaan (Nasud)
Allah adalah hakikat alam, maka jelaslah bahwa sat itu bermula segala ujud, tidak ada yang ujud hanya Allah. Kalau sudah jelas dalam hati ma’rifat akan hakikat ketuhanan itu, Af’al, Sifat, dan Zatnya; itulah yang dikatakan bahagia.

Dan tiada merasa apa yang dimaksud amal kita mati itu tadi ialah; mati ma’nawi/mati fil haqiqat, hukum mati hisyi, yang sebenarnya kita ini hidup sebelum ada kehidupan alam ini/dunia fana ini, itulah dia Zat Yang Maha Suci, yang tiada huruf dan tiada kata, tiada suara, tiada isyarat dan tiada bernama, tiada warna dan tiada ruh dan tiada jasad dan tiada apa-apa; itulah dia JIBU.

—oo0oo—

MELEBURKAN DIRI
TUJIBUL BADANI SARRIL QALBI
TUJIBUL QALBI SARRIR RUH
TUJIBBURUH SARRIN NUR
TUJIBUN NUR SARRIL ANA

Artinya:
HANCURKAN BADAN JADIKAN HATI
HANCURKAN HATI JADIKAN RUH
HANCURKAN RUH JADIKAN NUR
HANCURKAN NUR JADIKAN AKU
SIRAU ANA : AKU ALLAH (dalam rahasia).

—oo0oo—

NAMA TUHAN YANG DIJADIKAN ADAM: IALAH MUFTI

Keterangan:

M : MA’RIFATUL
U : UJUDIN
F : MAFATULILLAHI
T : TASRUFIL
I : IHSAN.

—oo0oo—

TAHTINU HAFSANU WATAKARAMU NAFSAHU. 

Artinya:
Ia hendak berbesar dirinya dan bermulia dirinya, ia asyik mengasihi birahinakan kekasihnya maka ditiliknya dirinya dengan asyik. NUR MUHAMMAD.

—oo0oo—

Jadi yang tidak ada maujud didalam ujud ini hanya Allah, Adam pun tiada maujud dengan sendirinya. Tetapi ia maujud dengan ujud Allah Ta’ala yang hakiki, dan fana dibawah ujudnya.

Jadi kalau begini jelaslah kepada kita bahwa alam ini madjhor ujud Allah Ta’ala jua. Maka nyatalah ujud makhluk adalah waham dan hayal jua, kalau dinisbahkan kepada ujud Allah Ta’ala yang hakiki dan fana dibawah ujudnya, jadi nyatalah bahwa; Allah, Muhammad, Adam adalah satu. Insan kamil pun Allah jua. Adam dan Muhammad pun pada hakikatnya.

HADITS QUDSYI

Artinya: 
Aku menyaksikan hidupku sendiri sebenarnya tiada Tuhan selain aku. Dan aku naik saksi bahwasannya Muhammad itu utusanku dan sebenarnya yang bernama itu AKIDAHKU, RASUL ITU RASAKU, dan Muhammad itu CAHAYAKU, akulah Tuhan yang hidup yang tiada mati-mati yang ingat tiada kekal tiada berubah pada kenyataan ZAT; Akulah yang hawas lagi tahu, tiada samar akan sesuatu. Akulah yang kuasa dan yang menguasai dan akulah yang maha bijaksana. Dan maha suci aku, maha adil dan maha pengasih dan maha penyayang aku, dan sembahlah aku/kenallah aku.

Jadi hadits qudsyi yang diatas ini tadi bukanlah dibaca begitu saja, maksudnya ialah untuk pribadi kita sendiri. Beranikan dalam soal ini dan jangan takut dan jangan gentar, Tuhan beserta kita. Jadi bolehlah kita mengatakan bahwa kita ini termasuk golongan yang sedikit atau golongan FIAHQALILLAH sedikit tapi bermutu.

Orang awam dan orang alim belum sampai kepada tingkat ini. Orang awam dan orang alim hanya sampai kepada tingkat ilmu belaka. Belum lagi sampai kepada derajat haqiqat, ilmu dan ma’rifat. Jadi sekarang yang penting sekali adalah untuk pribadi kita sendiri. Jadi yang dinamakan Allah itu adalah: af’alnya, dan yang disebut Rasul-rasul itu ya Muhammad, dan Muhammad itu sebenarnya adalah cahaya kita jua. Maka jelaslah yang sebenarnya hidup kita ini adalah hidupnya Tuhan Allah. Bukti nyata dalil Qur’an mengatakan: bahwa Tuhan Allah itu kuasa menghidupkan yang mati, adanya mati dari hidup. Justru hidup kita pribadi berasal dari yang mati dan akhirnya tiada mati-mati dan tetap hidup di dunia dan di akhirat dan tiada pernah lupa akan hidup kita, tanpa perubahan dan tanpa bergeser dalam keadaan kenyataan sejati. Itulah dia kesempurnaan hidup. Dan tiada merasa apa yang terang cahaya jauh dipandang. Hendak mendekat dalil dan menaruh dibelakang. Penyeberang dari anak dan dalil menang terlarang. Hati rindu tidak diperdulikan. Biar bahaya, terus berjuang Tuhan mengampuni pahlawan sejati.

Qur’an dan Hadits khusus Pedoman

Baiklah aku serukan; agar supaya lebih mendalam, tiada batas menurut Qur’an tiada seorang makhluk sanggup menghalang jangan peduli ocehan orang sebagai penghalang memuji Tuhan.

Yakin dan bulat didalam bulan, menunjukkan Tuhan Khalikul alam.

TUHAN ALLAH ADA BERPERI
SETIAP INSAN HARUS DIBERI
ASAL TUAN SUDI MENCARI
TUHAN ALLAH DIDALAM DIRI


Sumber:
https://www.academia.edu/8744844/ISI_KITAB_BARENCONG_full_114_halaman_
Di edit dan di posting ulang oleh Paseban Jati

Posting khusus Syariat, Tariqat, Hakikat, Makrifat, silahkan kunjungi:

http://sufipedia.blogspot.com
Visit Sufipedia

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Paseban Jati dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:





http://paseban-jati.blogspot.co.id/p/donasi.html
Visit Donasi Paseban Jati

Anda sedang membaca artikel Yang Berjudul Kitab Barencong - Saksi Dan Penyaksian (58). Jika menurut Anda Kitab Barencong - Saksi Dan Penyaksian (58) bermanfaat mohon bantu sebarkan. Untuk menyambung tali silaturahmi silahkan tinggalkan komentar sebelum meninggalkan Paseban Jati. Jika ingin bergabung menjadi anggota Paseban Jati, silahkan klik DAFTAR. Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Mubina Tour Indonesia | Follow FB Fanspages Mubina Tour Indonesia - Sub.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top