Paseban Jati

0
BISMILLAHIRRAHMANNIRRAHIM

WASSOLATU WASSALAMU ALA ASROFIL MURSALIN SAYYIDINA MUHAMMAD WA ALA ALLIHI WASOHBIHI WASSALAM A’MA BA’DU

Adapun pasal menyatakan bicara hakikat dan ma’rifat menyembah Allah Ta’ala dengan memelihara segala hukum syareat yang zahir yang diperintahkan oleh Rasulullah, yaitu: yang dimaksudkan oleh Allah Ta’ala, ilmu dan amal, dan menjalankan akan jalan segala nabi-nabi dan wali-wali Allah.

Yaitu memandang Allah Ta’ala itu dengan hati yang normal. Bahwasannya Allah Ta’ala wujud sendirinya, yaitu memandang dan mengetahui, mengenal satu-satunya paham dan putih bersih, dan nugrahanya haq Allah Ta’ala serta dalil aqal dan naqal. Maka tiada hasil hakikat itu, melainkan dibaiki syareat. Hasil ketiganya itu menghasilkan ma’rifat.

Pasal pada menyatakan hal dan limpahan segala ahli tasawuf yang diperbuat tiap-tiap hari siang dan malam ketika mengerjakan segala yang difardukan Allah Ta’ala dengan sekira-kiranya memadai kuatnya jasad pada mengerjakan dia yang disuruhnya atau disuruh oleh Allah Ta’ala. dan menjauhkan segala yang dilarang. Dan disuruh oleh Allah ta’ala memeliharakan segala rahasia-rahasia kehati dan melazimkan segala maqam yang 11 (sebelas); seperti Taubat, sakit, sabar, syukur, tawwakal, ridha, wara, suci, ajam, murakabah dan lainnya.

Pertama-tama orang yang mengerjakan jalan ini mulai dengan taubat karena taubat itu bersuci dari pada najis. Demikianlah ha ahli tasawuf.

Bermula setengah dari rahasia ketuhanan itu IMAN DAN KAMIL. Yaitu keluarlah engkau dari pada Allah ta’ala seperti bahwasannya, jangan engkau sekutukan Allah Ta’ala dengan sesuatu dari segala sifatnya yang tertentu dengan DIA :

Dan “YAKIN KAMIL” Yaitu keluar engkau dari diriku, artinya keluar dari pada dayamu dan kuatmu dan wujudmu. Jangan engkau sekutukan Allah Ta’ala dengan sesuatu dari segala sifatnya yang tertentu dengan dia yang yakin kamil, yaitu ada pada mukamu, karena ujudmu dan dayamu itu majas., dan bayang-bayang jua. Karena sekalian yang dijadikan Allah Ta’ala hanya ujud hakiki, dan kuat daya upaya yang hakikatnya hanya Allah Ta’ala jua.

Maka hendaklah engkau nafikan ujud dirimu dan sekalian yang lain daripada ujud Allah Ta’ala itu. Supaya sempurnalah dari pada syirik khafi dan supaya engkau pandang kesempurnaan Allah Ta’ala dan daya upayanya dan kuatnya pada temat ujud dan lemahnya/lemahmu dan daifmu itu.

Setengah dari pada rahasia, ketahuilah olehmu akan bahwasannya kita pandang, kita I’tiqadkan, bahwa sesungguhnya akan kita ini tetap selama-lamanya dalam ilmu Allah Ta’ala.

Pertama : Penglihat, pendengar, kelakuan dan kehendaknya.

Sekianlah pada sebenarnya I’tiqad segala nabi-nabi dan wali-wali Allah serta Ulama-ulama yang saleh-saleh, janganlah kita berubah I’tiqad ini supaya kita sampai kepada jalan FANA BILLAH – BAQA BILLAH. Yaitu lenyapkanlah kita ke dalam Allah Ta’ala supaya kekal dalam keadaan Allah ta’ala.

Bermula dikehendaki lenyap dan hapus itu, tiada lagi kita atau diri kita, hanya yang kelihatan ZAT ALLAH TA’ALA jua semata-mata tetap dengan penglihatannya mata hati dan mata zahir harus menyatu dalam rahasianya.

Dan tilik hakikat adalah isyarat umpama besi di dalam api, maka tatkala merah besi, tidak kelihatan besi, hanyalah keadaan api jua yang kelihatan itu semata-mata. Maka ZAT ALLAH TA’ALA – SIFAT ALLAH TA’ALA – AF’AL ALLAH TA’ALA semata-mata.

Maka apabila tetap dikarenakan sukuan didalam keadaan kita niscaya kita ini hilang. Maka tiada tinggal lagi baginya bekam. Maka kita sampailah kepada jalan fana billah dan baqa billah. Adapun dalil akal, apabila kita tidur lihatlah pada dirimu, adakah kekuasaan, dan kehendak, pengetahuan, penglihatan, pendengaran dan perkataan dan gerakan. Maka dalilnya yang menunjukkan akan tiada mempunyai, hanya daripada menerima sifat jua.

Dan empunya sifat itulah Allah Ta’ala jua semata-mata.

Maka jadi dalil tahliklah kita dengan pengajaran guru yang kamil adanya.

SABDA NABI MUHAMMAD SAW pada menyatakan :

Bermula Syareat itu seperti tanah
Tharekat itu seperti air
Hakikat itu seperti angin
Ma’rifat itu seperti api
Maka sembahlah sayidina Ali, ya, junjunganku

Adapun Syareat itu seperti tanah, tanah yang mana? Tharekat itu seperti air, air yang mana?

Hakikat itu seperti angin, angin yang mana? Ma’rifat itu seperti api, api yang mana?

Jawab Rasulullah s.a.w:

Hai ALI dengarlah pengajaranku, yaitu :
Syareat itu seperti tanah, yaitu badanku
Tharekat itu seperti air, yaitu Nur Muhammad
Hakikat itu seperti angin, yaitu nafasku
Ma’rifat itu seperti api, yaitu penglihatanku
Maka sembah Sayyidina ALI, ya junjunganku sebenar-benarnyalah
Maka jikalau mati orang syareat apakah kejadiannya?
Mati orang tharekat apakah kejadiannya?
Mati orang hakikat apakah kejadiannya?
Mati orang ma’rifat apakah kejadiannya?

RASULULLAH MENJAWAB :

Mati orang syareat hancur luluh
Mati orang tharekat kurus kering
Mati orang hakikat lemak gemuk putih kuning
Mati orang ma’rifat hilang lenyap
Sembah sayidina ALI, ya Rasuullah sebenar-benarnyalah

Jawab Rasulullah, barang siapa mengetahui ilmu ini maka sempurnalah serta selamatlah dunia akherat, imannya lagi tiada kurang NUGRAHA Allah Ta’ala akan rezeki. Inaya Allah Ta’ala. Maka barang siapa yang tidak mengetahui ilmu ini yaitu terlebih atau dulu daripada binatang, sebab belum mengetahui akan tubuhnya sendiri, wallahu alam bisawab.


Sumber:
https://www.academia.edu/8744844/ISI_KITAB_BARENCONG_full_114_halaman_
Di edit dan di posting ulang oleh Paseban Jati

Posting khusus Syariat, Tariqat, Hakikat, Makrifat, silahkan kunjungi:

http://sufipedia.blogspot.com
Visit Sufipedia

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Paseban Jati dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:





http://paseban-jati.blogspot.co.id/p/donasi.html
Visit Donasi Paseban Jati

Anda sedang membaca artikel Yang Berjudul Kitab Barencong - Hakikat dan Makrifat Menyembah Allah dengan memelihara Syariat (53). Jika menurut Anda Kitab Barencong - Hakikat dan Makrifat Menyembah Allah dengan memelihara Syariat (53) bermanfaat mohon bantu sebarkan. Untuk menyambung tali silaturahmi silahkan tinggalkan komentar sebelum meninggalkan Paseban Jati. Jika ingin bergabung menjadi anggota Paseban Jati, silahkan klik DAFTAR. Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Mubina Tour Indonesia | Follow FB Fanspages Mubina Tour Indonesia - Sub.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top