Paseban Jati

0
Konon Sejarah Surabaya dulu adalah suatu kerajaan, kerajaan Surabaya diperkirakan lahir pada tahun 1365, jauh lebih tua umurnya jika dibandingkan dengan kerajaan Mataram 1577, kerajaan Surabaya sendiri bubar setelah kekuasaan jajahan Mataram di Bang Wetan (Jawa Timur) dikuasai Kompeni 1755, pengaruh kerajaan Mataram sendiri sangat besar pada saat itu, versi ini menurut Sastrawan dari Surakarta, Ki Padmosusastro 1902 dalam Kitab “Sedjarah Dalem”.

Kerajaan Surabaya meliputi:

Bang Wetan, Kalimatan Selatan, Kalimatan Timur, Pulau Sulawesi bagian tengah hingga selatan dan sebagian kepulauan Maluku bagian selatan. Surabaya adalah kerajaan niaga terakhir yang memiliki hubungan dengan Portugis, Belanda, Inggris, dan Tiongkok.

Penguasa Surabaya yang paling tersohor adalah raja abad 17 dengan keberaniannya menolak hegemoni tiga raja Mataram yang berkuasa pada saat itu.

Raja Surabaya tersebut adalah Jayalengkara. Putra raja ini lebih tersohor, yaitu Pangeran Pekik. “Pengeran Pekik sempat menggantikan ayahnya menjadi Raja Surabaya. 

Dia menikahi Adik Mas Rangsang alias Sultan Agung Hanyokrokusumo yang bernama Ratu Mas Pandan atau Ratu Pandansari,” .


Sejak Panembahan Senopati Ingalaga alias Sutawijaya memimpin Mataram Islam 1577, dia telah melihat potensi Surabaya yang sangat sulit untuk ditundukkan. sedangkan Senopati itu sendiri bermimpi, bahwa Kerajaan Mataram itu mewarisi tradisi Pajang yang berarti mempunyai kewajiban untuk melanjutkan tradisi penguasaan atas seluruh jajaran tanah Jawa. Namun fakta membuktikan pada saat itu, mimpi Senopati itu tidak terwujudkan untuk menguasaai Surabaya.

Panembahan Senopati (1586 – 1601) sangat bernafsu sekali untuk menguasai Surabaya pada saat itu, akan tetapi tidak terlaksana hingga akhir kekuasaannya (versi.Antropolog zaman Belanda, Dr de Graaf).
Panembahan Senopati akhirnya digantikan, Mas Jolang atau Panembahan Seda ing Krapyak (1550-1613).

Mas Jolang sendiri juga gagal untuk mewujudkan keinginan ayahnya untuk menyatukan tanah Jawa karena ganjalan Surabaya. Setiap raja Mataram yang berkuasa selalu mencoba menyerang Surabaya namun dengan perlawanan pada saat itu, keinginan itu tidak terwujud. 

Hingga Raja Mataram ketiga, Sultan Agung (1613-1645), yang juga berkeinginan untuk mewujudkan mimpi buyutnya. Namun kekuatan militer Mataram tidak pernah benar-benar bisa menyeberang sungai Brantas.

Kerajaan ini sempat melakukan dua kali menyerang di pusat kerajaaan Mataram di Kotagede selatan Jogjakarta. Yaitu pada 1614-1616. Namun dua kali pula serangan balasan ini juga kandas.

Posting khusus Syariat, Tariqat, Hakikat, Makrifat, silahkan kunjungi:

http://sufipedia.blogspot.com
Visit Sufipedia

Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Paseban Jati dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:





http://paseban-jati.blogspot.co.id/p/donasi.html
Visit Donasi Paseban Jati

Anda sedang membaca artikel Yang Berjudul Kerajaan Surabaya. Jika menurut Anda Kerajaan Surabaya bermanfaat mohon bantu sebarkan. Untuk menyambung tali silaturahmi silahkan tinggalkan komentar sebelum meninggalkan Paseban Jati. Jika ingin bergabung menjadi anggota Paseban Jati, silahkan klik DAFTAR. Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Mubina Tour Indonesia | Follow FB Fanspages Mubina Tour Indonesia - Sub.

Post a Comment Blogger Disqus

 
Top