Berniat dari rasa penasaran jika Pedang Naga Puspa memang nyata ada di muka bumi, Sutarmo (43) dan Muslihin (32) warga Desa Paningkaban, Kecamatan Gumelar berburu Pedang Naga Puspa ke berbagai daerah. Setelah melakukan petualangan selama dua tahun akhirnya mereka menemukan pedang naga puspa sepasang yang diidamkannya.
Sutarmo dan Muslihin merupakan santri padepokan Cakra Langlang Buana punya hobi berburu benda-benda pusaka. Dan Pedang Naga Puspa sepasang itu satu dari sekian puluh benda pusaka hasil buruannya yang paling fenomenal.
"Saat mencari Pedang Naga Puspa itu lewat tirakat, ritual tertentu. Berdasar petunjuk yang kami terima, letak Pedang Naga Puspa itu pun kami temukan di pegunungan dan di pantai selatan," kata Sutarmo di rumahnya RT 2 RW 2 tanpa mau meneybut lebih rinci dua tempat tersebut.
Dua pedang itu merupakan sepasang, laki-laki dan perempuan. Mereka temukan sekitar tahun 2010 silam. Keistimewaan Pedang Naga Puspa itu, lanjutnya, dapat berdiri dan bisa terbang.
"Setelah kami dapatkan pedang itu, kami coba berdirikan, ternyata bisa. Selain itu dengan dibacakan doa-doa khusus, pedang ini dapat terbang," katanya. Meski telah banyak kolektor yang menawar dengan harga puluhan juta rupiah, mereka tidak mau melepaskannya. "Mengingat petualangan mendapatkan pedang itu tidaklah mudah, maka kami akan simpan di rumah, tidak akan dijual," terangnya.
Bentuk pedang itu cukup unik. Warangkanya berukir dan bagian pegangannya terdapat ukiran menyerupai kepala naga. Untuk menengarai mana pedang yang laki-laki dan perempuan, Pedang Naga Puspa laki-laki kepala naganya bertanduk dan yang perempuan ukuran kepala naganya lebih kecil dan tanpa tanduk. Panjang pedang sekitar satu meter. "Kami tak tahu terbuat dari kayu apa warangka pedang itu. Yang jelas pedang ini kami yakini berasal dari alam gaib. Mengenai pembuatnya siapa dan kapan dibuat kami juga tak tahu," ucap Muslihin.
Selain Pedang Naga Puspa, benda pusaka yang dikoleksinya berupa tongkat kayu nagasari, pedang kayu tongkat bambu berusia ratusan tahun, golok kayu cendana yang diprolehnya dari tempat-tempat wingit.
"Seperti golok kayu cendana dari Gunung Sirah, Desa Kalibacin, Purwojati, tongkat bambu tua di sebuah makam Desa Karangkemojing, Gumelar yang kami yakini sebagai benda pusaka. Dengan keunikan dan kelangkaan benda-benda pusaka yang kami dapatkan, memberi kepuasan tersendiri," ujarnya. (http://satelitnews.co/berita-punya-pedang-naga-puspa-ditawar-puluhan-juta.html)
Posting khusus Syariat, Tariqat, Hakikat, Makrifat, silahkan kunjungi:
Visit Sufipedia
Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Paseban Jati dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:
Visit Donasi Paseban Jati
Anda sedang membaca artikel Yang Berjudul Pedang Naga Puspa Antara Fiksi dan Fakta. Jika menurut Anda Pedang Naga Puspa Antara Fiksi dan Fakta bermanfaat mohon bantu sebarkan. Untuk menyambung tali silaturahmi silahkan tinggalkan komentar sebelum meninggalkan Paseban Jati. Jika ingin bergabung menjadi anggota Paseban Jati, silahkan klik DAFTAR. Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Mubina Tour Indonesia | Follow FB Fanspages Mubina Tour Indonesia - Sub.
Post a Comment Blogger Disqus