Isi teks tentang ajaran tasawuf atau mistik, amanat teks Suluk Sujinah dituangkan dalam bentuk dialog antara tokoh Purwaduksina sebagai suami dengan tokoh utama Ken Sujinah sebagai istri. Dialog yang disampaikan menyangkut: asal mula manusia, kewajiban, tujuan dan hakikat hidup menurut agama Islam, khususnya ajaran tasawuf. Diterangkan tahap-tahap yang harus dilalui manusia dalam upaya agar bisa luluh kembali kepada Tuhan. Tokoh Purwaduksina memberikan ajaran kepada istrinya, Dewi Sujinah mengenai: Rukun Islam, Empat Kiblat, Baitullah, Asma Allah, Takbiratul Ihram dan sebagainya. Dilukiskan mengenai hakikat perkawinan, hakikat sholat, sifat Tuhan, letakNYA, macam-macam bertapa, uraian tentang tujuh lapis bumi dan tujuh lapis langit, tentang anugerah Tuhan, pertalian manusia dengan Tuhan dan petunjuk-petunjuk agar manusia agar manusia mematuhi ajaran utama.
Empat tahap yang harus dilalui oleh salik dalam mendekati sang Khalik, ialah:
- Syariat
- Tarekat
- Hakikat
- Makrifat
Wujud iman ada pada diri sendiri dan merupakan hakikat kehendak sejati, sedangkan tauhid adalah mata roh yang memandang terpusat kepada Allah. Makrifat adalah saat bertemunya makhluk dengan Khalik.
Ada empat watak yang tidak terpuji yang harus dijauhi yaitu :
- Jubriya atau sombong
- Takabur atau keras kepala
- Kibir atau mengandalkan kekuatan
- Sumengah atau watak tidak terpuji.
Orang yang berilmu sejati tidak akan sakit apabila dicela, dan tidak bangga jika disanjung dalam menghadapi rintangan hidup hendaknya tetap teguh. Menuntut ilmu sejati harus didasari kesucian hati, jangan menganggap dirinya merasa lebih dan jangan pula meremehkan orang lain. Janganlah menganggap orang lebih rendah dan jangan pula mencari kejelekkan atau kekurangannya. Cara untuk menghilangkan watak tidak terpuji dapat ditempuh dengan dua cara sebagai berikut :
- Sadarlah bahwa manusia itu sama, baik tua maupun muda, tinggi rendah, maupun kaya miskin, kesemuanya adalah mahkluk Tuhan. Jika sering mencampuri urusan orang lain dan mencelanya, sama saja dengan mencela Tuhan.
- Manusia hendaklah mencamkan sabda dalam Al Quran, dengan bekal mencamkan sabda tersebut ia akan dijauhkan dari sifat takabur. Manusia pada dasarnya adalah mahkluk yang lemah, ia ibarat wayang yang digerakkan oleh dalang.
Seseorang yang hanya terhenti pada tahap Syariat diibaratkan sebagai berdagang madu atau gula, dalam mengarungi samudera kehidupan manusia pasti akan mengalami berbagai rintangan yang tidak cukup diatasi dengan banyak bicara saja tanpa disertai perbuatan amal. Pada tingkat Tarekat manusia diibaratkan mati didalam hidup dan hidup dalam kematian, ia harus bersikap rendah, tidak gemar cekcok dan menyadari bahwa setiap harinya manusia selalu harus pandai-pandai memerangi gejolak hawa nafsu yang akan menjerumuskan kepada ketersesatan. Ia harus mematuhi nilai-nilai pergaulan dalam masyarakat, mempunyai watak terpuji (sabar, penuh pengertian, berbudi luhur, tidak cenderung mencela dan mencampuri urusan orang lain, jujur, tulus ikhlas, tidak angkuh dan tidak iri) dan bersyukur atas apa yang telah dicapai berkat rida Tuhan.
Tahapan Hakikat manusia telah mengenal jati dirinya yang dilambangkan terdiri atas tujuh lapis bumi dan tujuh lapis langit sebagai kelengkapan suatu ilmu. Manusia yang telah memahami ilmu Tuhan, tidak berpikiran sempit, tidak kerdil atau fanatik dan tidak pula takabur. Ia justru bersikap tenggang rasa dan hormat menghormati keyakinan orang lain. Orang yang telah mencapai Makrifat kalbu dan rasanya telah luluh, menyatu dengan Tuhan, ia sudah tidak sedih atau menderita akibat pasang surutnya kehidupan, jiwanya stabil, tutur kata dan tingkah laku di dunia menjadi saksi keangungan-NYA.
Posting khusus Syariat, Tariqat, Hakikat, Makrifat, silahkan kunjungi:
Visit Sufipedia
Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Paseban Jati dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:
Visit Donasi Paseban Jati
Anda sedang membaca artikel Yang Berjudul Suluk Sujinah. Jika menurut Anda Suluk Sujinah bermanfaat mohon bantu sebarkan. Untuk menyambung tali silaturahmi silahkan tinggalkan komentar sebelum meninggalkan Paseban Jati. Jika ingin bergabung menjadi anggota Paseban Jati, silahkan klik DAFTAR. Terima kasih.
Sudah berapa lama Anda menahan rindu untuk berangkat ke Baitullah? Melihat Ka’bah langsung dalam jarak dekat dan berkesempatan berziarah ke makam Rasulullah. Untuk menjawab kerinduan Anda, silahkan klik Mubina Tour Indonesia | Follow FB Fanspages Mubina Tour Indonesia - Sub.
Post a Comment Blogger Disqus