Prasasti Sangguran atau disebut dengan Prasasti Ngandat, atau juga dikenal sebagai Minto Stone pendiriannya dilakukan dengan upacara sakral. Sejumlah tokoh agama datang memberikan berkah do’a. Tata upacara disebutkan rinci dan runtut.
Adalah dua Samgat (biasa ditulis Pamgat = jabatan keagamaan atau dharma upapatti), yaitu Samgat Madander Pu Padma dan Samgat Aggehan Pu Kundala, mendapat kehormatan menerima perintah Rakryan Mapatih I Hino Pu Sindok, dari Sri Maharaja Rakai Pangkaja Dyah Wawa Sri Wijayalokanamottungga, untuk melaksanakan pungutan di Desa Sangguran. Pungutan tersebut sebagai pemasukan Punta di Mananjung, yang bernama Dyang Acarryya………untuk Bhatara yang bersemayam di bangunan suci di daerah perdikan para pandai logam di Mananjung (letak Mananjung hingga saat ini belum ditemukan. Tapi seharusnya, tidak boleh jauh dari Ngandat). Penggunaannya khusus memenuhi keperluan pemeliharaan dan berbagai keperluan bangunan suci di Mananjung tersebut.
Setelah penganugrahan Desa Swatantra Sangguran oleh Raja Wawa-- Raja ke XII Mataram Kuna—itu, maka Desa Sangguran tidak boleh ada pungutan lagi. Baik dari para patih, wahuta, dan semua abdi dalem raja, atau dari pihak mana pun juga. Demikian pula yang berkenaan dengan denda segala tindak pidana (sukha duhkha) dan denda bagi hukuman yang tidak adil (danda kudanda). Kesemuanya itu adalah hak Bhatara yang bersemayam dibangunan suci peribadatan, atas perbendaharaan raja tersebut. Pungutannya dibagi tiga. Sebagian untuk Bhatara, sebagian lagi untuk penjaga sima, dan sisanya untuk para petugas.
Setelah memberikan sejumlah hadiah kepada Maharaja, mapatih dan semua undangan yang hadir, Sang Makudur (pemimpin upacara sima) mempersembahkan air suci, dan mentahbiskan susuk serta kalumpang. Kemudian dia memberi hormat Sang Hyang Teas (sebutan tugu batu prasasti, sinonim dengan susuk dan Sang Hyang Watu Sima) yang terletak di bawah witana. Selanjutnya, dengan langkah yang teratur Makudur menuju tugu batu tersebut, dan menutupnya dengan sepasang kain wdihan.
Mulailah Sang Makudur memegang ayam, lalu memotong lehernya berlandaskan kulumpang. Disusul dengan membanting telur ke atas batu sima, sambil mengucapkan sumpah serapah, agar watu sima tetap berdiri kokoh. Demikian ucapan Makudur:
“Berbahagialah hendaknya Engkau semua hyang Waprakeswara, maharesi Agasti, yang menguasai timur, selatan, barat, utara, tengah, zenith, dan nadir, matahari, bulan, bumi, air, angin, api pemakan korban, angkasa pencipta korban, hukum, siang, malam, senja………………………………… engkau yang berinkarnasi memasuki segala badan. Engkau yang dapat melihat jauh dan dekat pada waktu siang dan malam, dengarkanlah ucapan kutukan dan sumpah serapah kami……………………Jika ada orang jahat yang tidak mematuhi dan tidak menjaga kutukan yang telah diucapkan oleh Sang Wahuta Hyang Kudur. Apakah ia bangsawan atau abdi, tua atau muda, laki-laki atau perempuan, wiku atau rumah tangga, patih, wahuta, rama, siapapun merusak kedudukan Desa Sangguran yang telah diberikan sima kepada Punta di Mananjung……………………………..maka ia akan terkena karmanya.
Prasasti Sangguran, yang ditemukan di Dusun Ngandat (Sekarang masuk Wilayah Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Kota Batu). Pahatan pada balok batu setinggi 160 cm, lebar 122 cm, dan tebal 32,5 cm tersebut, bertulisan yang diidentifikasi berhuruf Jawa Kuna dan sedikit bagian pembuka berhuruf Sansekerta. Tulisan 38 baris terdapat pada bagian depan batu (recto). Empat puluh lima baris kalimat terpahat di belakang (verso), dan bagian samping (margin) kiri 15 baris kalimat. Bagian bawahnya berbentuk umpak dengan hiasan teratai ganda (padmasana).
Sebagian akan saya nukil transliterasi perbaikan pembacaan oleh Hasan Djafar. Pembacaan tersebut didasarkan pada hasil pembacaan J. LA Brandes (1913), dan saran dari H. Kern (1915), N.J. Korm (1917), L.C. Damais, serta H.B. Sarkar (1972) sebagai berikut :
Cuplikan Bagian Recto
//o//awghnam = astu// siwam astu sarwwajagatah parahitaniratah bhawantu bhuta(gan)ah /
………dosah praghanatsat sarwwatra sukhi bhawatu lokah ( //o// )
Swasti sakawarsatita 850 srawanamasa titi caturdasi suklapaksa…….
……….irika diwasa ni ajna sri maharaja rakai pangkaja dyah wawa sri wijayalokanamotungga, tinadah rakryan mapatih I hino pu sindok sri isanawikrama, umisor is samgat momahumah kalih madander pu padma anggehan pu kundala kumonakan ikanang/
Wanua isangguran watak waharu………………………………………
……………………………watak ijro ityaiwamadi tan tama irikanang wanua sima I sangguran kewala bhatara I sang hyang prasada kabhaktyan ing sima kajuru gusalyan I mananjung, atah pramana I sadrewya hajinya kabaih/
Cuplikan Bagian Verso
………ka ike samaya sapatha sumpah pamangmang ma/……………
Irikeng sapatha sinrahakan sang wahuta hyang kudur, hadyan hulun matuhara.
Prasasti Sangguran 928 Masehi
Rai laki-laki wadwan, wiku grahasta muang patih rama asing umulahhulah ikeng wanua I sangguran, sima inarpanakan punta I mananjung I bhatara, I sang hyang prasada kabhaktyan ing sima kajurugusalyan, idlaha ni dlaha ………………………………………..
Bwat karmaknanya, patyananta taya kamung hyang deyantat patiya, tattanoliha I wuntat, ta (t) tinghala I likuran, ta®ung ingadegan tampya
I i wirangan, tutuh tundunnya wlah kapalanya, sbitakan. Wrangnya rantannususnya wtuakan dalmanya, duduh hatinya pangandagingnya inum rahnya teher pepedakan......................................................................
Wkasan pranantika, yan para ring alas panganan ring mong, patuk ning ula............................................................................................
Cuplikan dari terjemahan oleh Hasan Djafar:
Tak banyak yang mengetahui, bahwa prasasti tersebut dulu berdiri di Dusun Ngandat, Kota Batu. Ketika Sir Thomas Stamford Raffles (1811-1816), memegang tampuk kepemimpinan atas jajahan Inggris di Pulau Jawa. Saat itulah, dia terkesima oleh keindahan prasasti yang digambarkan John Newman.
Posting khusus Syariat, Tariqat, Hakikat, Makrifat, silahkan kunjungi:

Visit Sufipedia
Jangan lupa dukung Mistikus Channel Official Youtube Paseban Jati dengan cara LIKE, SHARE, SUBSCRIBE:

Visit Donasi Paseban Jati
Post a Comment Blogger Disqus
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.